JawaPos.com – Fajar Alfian/Rian Ardianto memulai perjuangan di All England dengan susah payah.

Pasangan berakronim FajRi itu dipaksa bermain rubber game atas pasangan Korea Selatan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (20-22, 21-12, 21-19) di Utilita Arena Birmingham, Inggris, kemarin (15/3).

”Pasangan Korea bermain sangat bagus dan luar biasa. Mereka tidak gampang menyerah dan tidak gampang mati sendiri,” kata Fajar seusai pertandingan.

Pemain SGS Bandung itu menuturkan, pada game pertama mendapat pressure lebih. Itulah yang mengakibatkan mereka selalu tertinggal dari awal. Mulai 6-10 hingga 14-15. FajRi kali pertama unggul saat 17-16 dan 19-18. Namun tersalip hingga 20-22.

”Kami bisa unggul di poin-poin akhir. Hanya, kami bermain sedikit terburu-buru. Jadi, kembali berbalik skornya,” ucapnya.

Barulah di game kedua juara Malaysia Open 2023 itu bermain lebih taktis dan enjoy. Sentuhan dan permainannya lebih asyik sehingga mereka unggul jauh mulai 11-6, 17-8, hingga 21-12.

Sayangnya, di game ketiga, permainan seperti di set kedua tidak keluar. Apalagi, lawan disebut mulai mengubah pola dengan lebih yakin di permainan depan. ”Seo (Seung-jae) servisnya menyulitkan kami dan memenangkan poin,” katanya.

Ya, FajRi sempat beberapa kali tertinggal. Mulai 3-7 hingga 6-12. Beruntung, saat tertinggal dengan poin jauh, mereka tidak panik. ”Saat tertinggal, kami hanya coba bermain lebih enjoy, nothing to lose, dan pantang menyerah,” ucapnya.

Fajar menambahkan, saat tertinggal itu, keduanya tidak memikirkan apa-apa selain fokus pada pertandingan. ”Kalaupun nanti hasilnya kalah, setidaknya kami sudah berjuang maksimal dan mati-matian,” ujar pemain yang berusia 28 tahun per 7 Maret itu.

Nah, saat bermain lepas dan fokus itulah justru kebangkitan terjadi. Kali pertama FajRi sukses menyamakan poin di 15-15 dan unggul saat 18-17 hingga mengunci kemenangan 21-19.

”Tidak ada yang diubah karena pola permainan sudah benar. Hanya, lebih sabar, lebih safe, dan lebih percaya diri saja mainnya,” sambung Rian perihal kebangkitan di game ketiga.

Rian menuturkan, di hari pertama pertandingan, dirinya sudah beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock.

Karena itu, saat bertanding di babak 16 besar melawan pasangan Taiwan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan yang mengalahkan ganda Prancis Christo Popov/Toma Junior Popov (20-22, 21-17, 21-13), tidak ada kendala lagi.

”Tinggal menyiapkan pola permainan depan agar lebih enak untuk menyerang,” ucap kekasih Ribka Sugiarto tersebut.

By admin