JawaPos.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil membawa surplus perdagangan RI tahun 2022 mencapai USD 54,46 miliar. Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harris Turino menyambut positif kinerja Mendag Zulkifli Hasan dan jajarannya.
“Apresiasi atas kinerja Menteri Perdagangan bahwa Surplus Perdagangan tahun 2022 mencapai USD 54,46 miliar dan ini terbesar sepanjang sejarah perjalanan Republik Indonesia,” kata Harris kepada wartawan, Kamis (16/3).
Selain itu, total ekspor Indonesia tahun 2022 juga meningkat drastis mencapai USD 291,98 miliar atau 26,07 persen dibandingkan tahun 2021. Hal ini menunjukan tren positif bagi perdagangan Indonesia.
“Kinerja perdagangan luar negeri di tahun 2023 juga mengalami surplus sebesar total USD 9,36 miliar di mana Januari 2023 surplus USD 3,88 miliar dan Februari 2023 surplus sebesar USD 5,48 miliar,” jelasnya.
Harris pun mendukung langkah dicabutnya larangan bagi Bulog untuk membeli gabah dari petani di harga patokan yang ditentukan. Menurutnya, dengan dicabutnya larangan tersebut kini Bulog boleh membeli gabah petani pada harga yang lebih tinggi.
“Di satu sisi ini akan meningkatkan kesejahteraan petani padi dan di sisi yang lain bisa mengurangi impor beras. Kesejahteraan petani diharapkan meningkat dan pemerintah tetap bisa mengendalikan inflasi beras dengan Bulog menjual berasnya pada harga subsidi,” imbuhnya.
Meski demikian, Harris mengingatkan, agar Mendag tetap mewaspadai penurunan kinerja ekspor dari pasar-pasar tradisional seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Tiongkok yang diprediksi banyak pihak.
“Maka Pemerintah harus mulai mempersiapkan diri dengan membuka pasar-pasar non tradisional seperti Afrika Barat, Afrika Utara dan Timur Tengah (Middle East and North Africa – MENA), Amerika Latin dan Meksiko. Di pasar non tradisional ini peranan pemerintah akan lebih dominan,” pungkasnya.