JawaPos.com – Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Jawa Tengah (Jateng) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di MG Setos Hotel, Kota Semarang, Rabu (15/3). Rakerda tersebut membahas komitmen PAPDESI Jateng dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di desa. Seperti masalah stunting, pengelolaan penyandang disabilitas, hingga kemiskinan esktrem.
Ketua DPD PAPDESI Jateng, Joko Prakoso pun mengajak jajarannya aktif menunjukkan komitmen problem solver di desanya masing-masing. Khususnya terkait masalah kemiskinan ekstrem. “Arahannya Pak Ganjar tadi disampaikan turut membantu ekonomi yang ada di desanya masing-masing,” kata dia seperti dikutip RM.id (Jawa Pos Group), Kamis (16/3).
Melalui Rakerda itu, Joko meminta mereka menjalankan tugas organisasi sebaik mungkin demi kemajuan seluruh desa yang ada di Jateng. “Tujuan kami membuat rakerda malam ini biar teman-teman tambah semangat, tambah menjalankan tugas organisasi sebaik mungkin,” kata dia seusai rakerda.
Menurut Joko, rakerda itu merupakan pembangkit semangat bekerja PAPDESI Jateng usai dilanda Covid-19. PAPDESI Jateng sendiri akan menggelar rapat kerja lanjutan di kepengurusan cabang.
“Kami bentuk acara ini memang acara rakerda se-Jateng 29 kabupaten yang nantinya akan dilanjutkan lagi ke kabupaten masing-masing,” kata dia.
Joko optimistis PAPDESI Jateng dapat selalu kompak dan aktif bekerja untuk kemajuan desa. Joko melihat semangat aparatur desa sangat besar, khususnya kepala desa yang tergabung dalam PAPDESI. “Bagi saya selaku ketua DPD Jawa Tengah sudah kompak. Tujuan kami membuat lembaga ini, mengompakkan kepala desa se-Jawa Tengah maupun Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina PAPDESI, Ganjar Pranowo berharap aparatur desa dapat memaksimalkan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (musrenbangwil) untuk menguatkan koordinasi. Baik dengan Pemerintah Provinsi Jateng maupun pemerintah kabupaten demi percepatan perencanaan pembangunan.
“Beberapa pengalaman dari desa-desa yang berhasil, penanganan kesehatan, penurunan AKI AKB, stunting, pengelolaan penyandang disabilitas yang bagus, desa wisata itu kalau dibagi semua tinggal meniru,” ujar Ganjar.
Menurutnya, PAPDESI bisa menyusun program, karena Pemprov Jateng mempunyai PR besar penurunan stunting, kemiskinan ekstrem. “Kawan-kawan ini kan yang berada di garda terdepan, jadi mereka yang kami pastikan paling mengerti di desa,”tuturnya.