JawaPos.com–Rencana Kerja Pemerintah Daerah/RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD. Selain itu, sebagai tolak ukur untuk menilai capaian kinerja.
Musrenbang RKPD Kabupaten Sidoarjo 2024 mengambil tema Penguatan Konektivitas Kawasan Strategis Sebagai pendorong Transformasi Ekonomi Inklusif, Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran serta peningkatan SDM yang berkarakter. Kegiatan itu dibuka Wakil Bupati Sidoarjo Subandi.
Wabup menyampaikan, pada 2020 telah melewati kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pada 2021, pertumbuhan ekonomi minus 3,69 persen. Namun saat ini tanda-tanda pemulihan perekonomian mulai terlihat pada skala nasional maupun Provinsi Jawa Timur.
”Pada 2022, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo berada pada posisi 7,53 persen. Capaian tersebut lebih dari target,” papar Subandi.
Begitu pula dengan realisasi indeks pembangunan manusia pada 2022 sebesar 81,02 persen. Menurut Wabup, angka itu juga telah melampaui target 80,77 persen.
”Capaian itu juga lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur sebesar 72,75 persen,” tutur Subandi.
Pada Musrenbang kali ini, lanjut dia, pemkab akan fokus untuk meningkatkan realisasi indeks reformasi birokrasi, indeks gini, dan indeks kualitas lingkungan hidup, yang masih di bawah target. Indeks reformasi birokrasi berada pada realisasi B dari target BB, indeks gini realisasi 0,373 persen dari target 0,359 persen, dan indeks kualitas lingkungan hidup realisasi 57,54 persen dari target 59,8 persen.
Menurut Wabup Subandi, perlu penajaman kembali rumusan program kegiatan dengan tetap mengedepankan asas efektivitas efisien. Selain itu, tetap pertimbangan kemampuan fiskal daerah guna mencapai target yang ditentukan.
”Penyusunan RKPD 2024 merupakan momentum bersama untuk mewujudkan visi RPJMD 2021-2026 yaitu Terwujudnya Kabupaten Sidoarjo yang sejahtera maju berkarakter dan berkelanjutan,” ujar Subandi.
Dia menjelaskan, yang menjadi prioritas dalam pembangunan Kabupaten Sidoarjo pada 2024 yaitu penataan kota dan sistem terpadu pengurai kemacetan dan pemenuhan infrastruktur pendorong konektivitas antar wilayah. Selain itu, peningkatan kualitas sarana prasarana perumahan dan permukiman, penanganan sampah terpadu, serta sarana prasarana utilitas lain yang berwawasan lingkungan.
Selanjutnya pemenuhan kebutuhan sosial dasar, ketahanan pangan, dan energi berkelanjutan. Selain itu, revitalisasi nilai budaya lokal sebagai spirit pendukung pembangunan daerah, mendorong berkembangnya sektor strategis industri, perdagangan, jasa, dan mendorong berkembangnya usaha mikro, koperasi, industri kreatif pariwisata.
”Semua berorientasi pada pengentasan kemiskinan serta pengangguran, penguatan daya saing sumber daya manusia yang berkarakter dan penguatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menciptakan suasana yang setara, toleran, tertib dan nyaman,” papar Subandi.
Subandi minta kepala perangkat daerah mengusulkan program kepada pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) dan kepada pemerintah provinsi sebagai bahan Musrenbang Provinsi Jawa Timur.
”Usul pembangunan ini sebagai salah satu bentuk sinkronisasi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” tambah Subandi.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah/Bappeda Kabupaten Sidoarjo Heri Soesanto mengatakan, Musrenbang diselenggarakan dalam rangka pembahasan prioritas pembangunan daerah serta penyelarasan dengan sasaran dan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Timur. Selain itu, dilakukan pembahasan prioritas program dan kegiatan yang diusulkan pembiayaannya melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN atau sumber pendanaan lain yang sah.
”Nanti disepakati bersama tentang rumusan akhir rancangan RKPD dan rancangan Renja Daerah berdasar sumber pembiayaan APBD Kabupaten, APBD provinsi, APBN, dan sumber pendanaan lain yang sah,” terang Heri.