JawaPos.com–Muhammad Sabil Fadilah, seorang guru SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, dipecat usai meninggalkan komentar kritik di akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK).
Polemik itu berawal dari unggahan RK yang menampilkan dirinya melakukan zoom bersama sejumlah siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya. Sabil melalui akun Instagram pribadi @sabilfadhillah menuliskan komentar yang kemudian di-pinned oleh politikus Golkar tersebut.
”Dalam zoom ini, maneh teh keur (Anda itu lagi) jadi gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi?” tulis Sabil.
”Ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana?),” jawab RK.
Sabil mengaku menerima banyak komentar pedas dari warganet usai RK menyematkan komentarnya. Sehingga, muncul pada kolom komentar teratas. RK, lanjut Sabil, menuliskan pesan atau direct message ke instansinya bekerja.
”Tidak pantas seorang guru seperti itu,” tulis RK dengan melampirkan tangkapan layar komentar dirinya itu.
”Tidak hanya itu, RK kemudian menghubungi Kepala KCD. Lalu, kepala KCD menghubungi kepala sekolah saya,” ujar Sabil, Rabu (15/3).
Sabil menyebut dia seharusnya disidang oleh yayasan dan dinas pendidikan Jawa Barat untuk dimintai keterangan terkait kasus itu. Namun, menurut pihak sekolah, Sabil tidak perlu menghadap ke dinas pendidikan Jabar. Cukup menghadap ke KCD.
Sabil telah mendapat informasi dari pihak operator sekolah bahwa namanya sudah dihapus dari Dapodik sekolah. Dalam dokumen yang diterima, Sabil dikeluarkan dari SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat, per 14 Maret dengan alasan mutasi.
”Jadi per hari ini, saya sudah tidak lagi mengajar di lembaga sekolah,” ujar Sabil.
Sabil mengakui bahwa pemilihan kata maneh kurang sopan kepada pihak yang lebih tua. Namun, dia menganggap citra RK yang akrab dengan pengikutnya membuat tak berpikir lebih dalam. Selain itu, Sabil menyampaikan kritik karena RK mengenakan jas kuning partainya berlabuh, yakni Partai Golkar, saat berkomunikasi dengan sejumlah peserta didik.
”Jadi saya mempertanyakan kapasitas beliau apa dengan berjas kuning di hadapan dunia pendidikan,” ujar Sabil.
Di sisi lain, RK mengaku kaget mendengar kabar itu. Dia menegaskan seorang pemimpin harus terbuka dan terbiasa terhadap kritik walaupun terkadang disampaikan secara kasar. Klarifikasi itu RK sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Rabu (15/3).
”Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respons dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja,” kata RK.
RK menambahkan, akibat kritik kurang sopan itu disampaikan oleh seorang guru, dikhawatirkan dapat ditiru guru lain atau bahkan peserta didik. Dengan demikian, pihak yayasan menurut dia, perlu memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.
”Karenanya, setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan agar yang bersangkutan untuk cukup dinasihati dan diingatkan saja. Tidak perlu sampai diberhentikan,” lanjut RK.