JawaPos.com – Pelaku industri otomotif roda empat menganggap entry level menjadi ceruk pasar yang masih menarik. Pembeli mobil pertama pun masih mempertimbangkan produk low-cost green car (LCGC) sebagai pilihan. Alasan itu yang membuat agen pemegang merek (APM) menyegarkan produk LCGC.
Chief Operation Officer PT Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Fredy Handjaja menyatakan, secara umum kondisi penjualan mobil masih baik. Selama 2022, Daihatsu mempertahankan posisi kedua di industri otomotif dengan market share sebanyak 18,6 persen.
“Salah satu kontributor yang tak bisa diingkari adalah LCG, Ayla. Sama dengan tren total, market share LCGC kami juga masih bertahan nomor dua,” ucapnya di Surabaya, Selasa (14/3).
Hal itu juga berlaku untuk wilayah di Jawa Timur. Regional Head Jawa Timur, Bali, & Nusra AI-DSO David Gunawan menjelaskan, tahun ini menargetkan bisa menjual setidaknya 300 unit per bulan. Target tersebut tumbuh 12 persen dibandingkan realisasi 2022 yang mencapai 267 per bulan.
Apalagi, first buyer, konsumen LCGC, masih memiliki daya beli. “Selama Januari, kami sudah mencatatkan penjualan sebanyak 344 unit,” katanya.
Untuk menangkap potensi, Daihatsu sudah merombak lini produk. Salah satu keputusannya adalah meniadakan varian terbawah. Sebab, ekspektasi first time buyer juga makin kuat.
“Pembeli pertama pun kini menuntut agar keamanan mobil dan fiturnya bisa ditambah. Namun, masih mempertahankan harga yang bisa dijangkau,” beber Marketing & CR Division AI-DSO Hendrayadi Lastiyoso.