JawaPos.com – Pasutri asal kawasan Jalan Demak, sebut saja Siti dan Wawan, memang tak lagi muda. Namun, asmara mereka tetap membara. Buktinya, Wawan memberikan cincin dan memakaikannya ke jari manis Siti.
Siti pun dibuat kelepek-kelepek. Dia tak menyangka Wawan tetap saja peduli kepadanya. Pria yang menikahinya atas nama cinta itu ternyata menepati janji untuk membuat Siti selalu menjadi ratu.
Namun, kebahagiaan tersebut hanya sesaat. Siti tahu bahwa cincin yang diberikan itu bukan emas asli. Melainkan hanya monel. Wawan memang sengaja memberikan cincin monel. Dia menyebutnya prank.
Meski begitu, Siti tetap saja senang. Humor suaminya tetap saja lebih mahal daripada cincin emas. Namun, ternyata kejutan itu belum berakhir.
”Lho, kok angel (susah, Red) dicopot,” keluh Siti beberapa saat kemudian. Dia berusaha menarik cincin monel itu sekuat tenaga. Semakin kuat cincin ditarik, hanya rasa sakit yang semakin terasa.
Wawan mengira Siti hanya ngeles untuk cari perhatiannya. Namun, lama-lama situasi berubah serius. Cincin itu sulit dilepas, sesulit memisahkan perasaan Siti ke Wawan.
Berbagai cara dicoba. Minyak jelantah, sabun, hingga oli sudah dicoba. Namun, hasilnya nihil. ”Nang kantor pemadam wae,” ucap Wawan ke Siti dengan perasaan dag-dig-dug.
Mereka berdua segera menuju ke Mako Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya di Jalan Pasar Turi.
Petugas yang menyambut mereka segera menanganinya. Petugas menyiapkan gerinda tangan untuk memotong cincin itu. Tak sampai setengah jam, jari manis Siti terbebas dari cincin tersebut. Siti bisa tersenyum lega, tetapi tidak dengan Wawan. Dia harus menyiapkan mentalnya ketika tiba di rumah. Bisa jadi giliran dia yang dikunci dengan lengan istrinya yang gempal itu.