JawaPos.com – Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) keagamaan Islam mendukung upaya pencegahan radikalisme. Diantaranya dilakukan Hidayatullah dengan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam setiap kegiatan pelatihan dai atau penceramah.
Upaya mencegah radikalisme tersebut disampaikan Direktur Utama Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Supendi.
“Selama ini kami dekat dengan BNPT,” kata Supendi dalam peluncuran program Ramadan BMH di Jakarta pada Kamis (16/3). Dia mendukung upaya pencehanan radikalisme maupun deradikalisasi yang dilakukan BNPT.
“Kita melibatkan semua pihak, supaya bisa sharing. Kami terbuka,” ujarnya.
Supendi juga menyampaikan lembaga pendidikan atau pesantren Hidayatullah juga terbuka untuk keterlibatan semua pihak. Latar belakang para orang tua santri juga semakin beragam.
“Semua orang bisa akses. Bisa menyekolahkan ke situ,” tandasnya.
Karena dengan adanya keterbukaan tersebut, Supendi mengatakan biar masyarakat ikut menilai. Dia juga menyampaikan pelibatan BNPT pada setiap sesi pelatihan para dai atau penceramah, memiliki dampak positif. Sebab ada transformasi informasi dan lainnya.
Pada kesempatan itu Supendi juga antusias menyambut bulan Ramadan 2023 M/1444 H. Dia mengatakan sudah menyiapkan sejunlah program Ramadan. Diantaranya adalah menyebar para dai ke daerah tertinggal atau terpencil. Supaya tidak ada masjid atau musala yang tidak memiliki dai untuk melaksanakan salah tarawih atau bahkan salat ied saat lebaran nanti.
Dia juga mengajak umat Islam untuk meningkatkan kesalehan sosial melalui zakat, infak, atau sedekah (ZIS). Dia mengatakan sepanjang 2022 lalu berhasil menghimpun dana ZIS mencapai Rp 275 miliar. Tahun ini, mereka menargetkan bisa menghimpun dana Rp 315 miliar. Momen Ramadan menjadi puncak penghimpunan zakat setiap tahunnya.