JawaPos.com–Belakangan ini, undangan ruwah desa menjadi agenda yang sering dihadiri Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor. Ruwah desa merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta.
Ada banyak hal baik dari kegiatan tersebut. Seperti halnya doa bersama untuk menjaga keguyuban dan kekompakan. Selasa (14/3) malam, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor memenuhi undangan Ruwah Desa Grabagan, Kecamatan Tulangan.
Kegiatan dilakukan di Balai Desa Grabagan diisi pertunjukan wayang kulit. Setiap kehadirannya di acara ruwah desa, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor selalu menyisipkan pesan kepada masyarakat.
Kemarin, ada tiga pesan yang disampaikan. Antara lain menjaga kerukunan dan keguyuban. Gus Muhdlor mengatakan, kerukunan dan keguyuban wajib dijaga setiap warga.
Menurut dia, menjaga hal itu penting. Pasalnya akan berdampak langsung pada pembangunan suatu wilayah.
”Warga Sidoarjo khususnya warga Grabagan wajib kompak, guyub rukun untuk menjaga desanya, membangun desanya, kalau kompak guyub rukun saya yakin pembangunan-pembangunan di Sidoarjo ini akan berjalan baik dan lancar,” tutur Ahmad Muhdlor.
Karena itu, Gus Muhdlor meminta masyarakat menjaga hal tersebut. Jika terdapat perselisihan, dia meminta agar dapat dibicarakan dengan baik.
”Bermusyawarah merupakan cara terbaik memecahkan persoalan,” ujar Ahmad Muhdlor.
Pesan kedua yang disampaikan Gus Muhdlor adalah minta masyarakat mendukung pembangunan yang dilakukan. Bupati dan wakil bupati tidak akan mampu menjalankan roda pembangunan sendiri. Butuh peran serta semua pihak. Butuh dukungan masyarakat agar program-program pembangunan dapat berjalan dengan baik.
”Sekuat-kuatnya seorang pemimpin akan menemui kegagalan dalam pembangunan kalau tidak ada partisipasi masyarakat, dukungan masyarakat,” ucap Ahmad Muhdlor.
Gus Muhdlor mencontohkan dukungan masyarakat terhadap upaya mengantisipasi banjir. Masyarakat diminta tidak membuang sampah sembarangan. Tanpa dukungan seperti ini dia yakin upaya Pemkab Sidoarjo mencegah banjir akan sia-sia.
Pesan ketiga yang disampaikan Gus Muhdlor adalah menguri-uri atau merawat budaya yang ada. Seperti halnya budaya ruwah desa ataupun kesenian wayang.
Dia menambahkan, banyak nilai-nilai kebaikan yang ada dalam kehidupan. Oleh karena itu, budaya seperti ini perlu dijaga dan dilestarikan.
”Menguri-uri budaya itu penting, bukan hanya menikmatinya saja tetapi mengambil hikmah yang ada di dalamnya,” tutur Ahmad Muhdlor.
Kades Grabagan Kamadi mengatakan, kegiatan ruwah desa menjadi agenda rutin yang setiap tahun diselenggarakan. Tujuannya untuk berdoa bagi keselamatan dan kebaikan masyarakat Desa Grabagan.
”Memohon rezeki yang lancar sekaligus barokah serta pertanian yang subur. Kegiatan ruwah desa ini untuk memohon kepada gusti Allah agar membukakan rezeki warga kulo serta mendapatkan penghasilan pertanian lebih baik,” ucap Kamadi.