JawaPos.com–Industri logistik makin berkembang dan berubah secara pesat. Terlebih dengan keberadaan e-commerce dan meningkatnya kebutuhan pelanggan terhadap pengiriman yang cepat dan efisien.
Dalam perkembangannya, pelaku logistik yang sudah beralih ke aplikasi logistik memiliki permintaan akan inovasi tertentu untuk menjawab kebutuhan. Kehadiran aplikasi itu juga membantu perusahaan logistik mengelola operasional secara lebih efisien, juga memungkinkan mereka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Perkembangan terbaru aplikasi logistik adalah integrasi teknologi kecerdasan buatan (Al) dan machine learning (ML). Melalui teknologi itu, aplikasi logistik dapat melakukan proses otomatisasi dalam mengelola pengiriman.
Chief Technology Officer (CTO) PT SPIL Yudi Mulyawan mengatakan, kebutuhan konsumen makin beragam dan meningkat. Hal itu menyebabkan pihaknya merasa perlu untuk terus berinovasi dan mendorong limit.
”Kami ingin terus konsisten untuk menjadi pionir dalam industri logistik. Kami melihat kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan semakin meningkat. MySPIL Reloaded adalah jawaban kami untuk memenuhi kebutuhan,” tutur Yudi Mulyawan.
Menurut dia, kondisi terkini dunia logistik sedang mengalami transformasi besar-besaran. Perkembangan terbaru dalam teknologi Al, blockchain, dan pengalaman pengguna semuanya berkontribusi melalui transformasi tersebut.
”Hal ini juga memungkinkan perusahaan logistik untuk beroperasi secara lebih efisien dan efektif. Seiring dengan terus berkembangnya industri logistik, kami mengharapkan adanya inovasi lebih lanjut dalam aplikasi logistik yang memberikan dampak positif bagi industri logistik,” terang Yudi.
Kini, lanjut dia, tidak sedikit perusahaan logistik mengembangkan aplikasi mobile yang memungkinkan pelanggan melacak pengiriman secara real time. Lalu, menjembatani pelanggan untuk berkomunikasi dengan pengemudi dan menerima pemberitahuan tentang status pengiriman.
”Aplikasi ini (MySpill), dirancang memberikan pengalaman pelanggan yang mulus, memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat dan mudah,” ujar Yudi Mulyawan.