JawaPos.com – Setelah Gunung Merapi di Jogjakarta erupsi Sabtu (11/3) lalu, kini warga yang terdampak kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak. Dampak itu dirasakan warga di sekitar Magelang dan Boyolali.
Sugeng, salah seorang warga yang tinggal di lereng Merapi, mengaku kesulitan mendapatkan pakan untuk ternak. Sebab, tanaman dan rerumputan di wilayahnya rusak.
“Sapi saya sejak Sabtu (11/3) bobotnya menyusut (kurus) terus. Abu vulkanik sudah merusak tanaman pakan. Jadi tiga ekor sapi saya enggan susah makan,” ujar Sugeng, warga Desa Krinjing, Magelang, Jawa Tengah. Adapun ternak warga yang terdampak akibat erupsi Gunung Merapih adalah sapi, kerbau, dan kambing.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Fredi, warga Krinjing lainnya. Dia mengaku satu-satunya sapinya mengalami penurunan berat badan cukup drastis. “Hanya dalam empat hari bobotnya turun drastis hingga 10 kilogram. Kalau diberi rumput yang terkena abu vulkanik justru malah batuk mas, sampai sekarang juga masih batuk sapinya,” ungkap Fredi.
Meski begitu, kesulitan warga ini mendapat perhatian dari lembaga kemanusiaan Indonesia Care. Lembaga filantropi itu membagikan sejumlah pakan ternak untuk warga terdampak erupsi Merapi di sekitar Magelang dan Jogjakarta.
“Kami bersama relawan lainnya di Jogja dan Magelang membantu menurunkan pakan ternak yang didistribusikan kepada warga yang membutuhkan,” ujar Kordinator Relawan Indonesia CARE Jogjakarta Franky Pratama Arifin Rabu (15/3) di Desa Krinjing,
Untuk realisasi bantuan pakan ternak itu, lanjut Franky menuturkan, Indonesia CARE berkoordinasi dengan pemerintah Desa Krinjing untuk turut serta dalam mendistribusikan pakan ternak sapi ke rumah warga, termasuk yang ditinggal mengungsi ke Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
Selain pakan ternak, Indonesia Care juga membagikan masker dan air bersih untuk warga terdampak. Relawan Indonesia Care Cabang Magelang Dika Franky menyambangi beberapa warga terdampak untuk menyalurkan pakan tersebut secara langsung dengan didampingi pengurus desa Krinjing.
“Kami masih terus melihat perkembangan ke depan. Karena hingga hari ini Merapi belum menunjukkan intensitas menurun,” ujar Franky.
Secara terpisah, Direktur Jaringan Relawan Indonesia Care Muhammad Syahri menerima dukungan publik yang ingin membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Merapi.