JawaPos.com – Kegiatan ekspor di Jawa Timur (Jatim) kini lebih mudah. PT Angkasa Pura Logistik (APLog) membuat terobosan layanan multimoda dengan konsep APLog to APLog (ATA). Fasilitas baru itu di-launching di Bandara Internasional Juanda Selasa (14/3).
Pengiriman ekspor ATA merupakan kolaborasi APLog dengan Bea Cukai serta stakeholder terkait. Direktur Utama APLog Danny P. Thaharsyah menjelaskan, layanan multimoda yang dimaksud adalah pengiriman barang ekspor dengan menggabungkan dua moda transportasi.
Dari Bandara Internasional Juanda, barang tersebut dibawa ke Bali menggunakan angkutan darat untuk diterbangkan. ’’Di Bandara Internasional Ngurah Rai, tersedia banyak rute penerbangan internasional,’’ katanya.
Selain itu, saat ini Bandara Internasional Juanda masih melakukan overlay runway sehingga pesawat tipe weigh body belum bisa landing.
Dalam layanan tersebut, pengiriman barang dilakukan melalui transportasi darat dan udara dengan single dokumen dan tarif. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan eksportir bisa lebih efisien.
’’Kepengurusan dokumen cukup dari tempat asal,’’ lanjut Danny.
Dia menjelaskan, selama ini banyak eksportir dari Jatim yang mengirim barang dari Bali atau Cengkareng. Proses tersebut tentu berisiko. Sebab, di sana dilakukan pemeriksaan dokumen dan lainnya.
Jika dalam pemeriksaan tiba-tiba tidak lolos, barang akan dibawa kembali ke lokasi asal. Biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih tinggi.
Adanya layanan anyar itu setidaknya dapat mengurangi risiko dan menekan biaya. APLog memperkirakan efisiensi biaya yang dikeluarkan eksportir bisa sampai 25 persen. Karena itu, sosialisasi kepada pengusaha dan agen terus dioptimalkan agar mereka bisa memanfaatkan layanan baru tersebut.
’’Target (pengguna layanan) kami setinggi-tingginya,’’ terang Danny.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim I Untung Basuki mengatakan, layanan baru itu tidak hanya dapat menekan ongkos ekspor. Para pengusaha juga tidak perlu cemas lagi mengenai barang yang dikirim.
Sebab, pengawasan bisa dimonitor secara real time. Ada kamera pengawas dan kontainer dengan dilengkapi segel elektronik yang mampu mengirim sinyal GPS.
’’Ini juga mendorong UMKM agar mudah masuk ekspor,’’ ucapnya. APLog juga memberikan batas waktu pengiriman selama 48 jam. Sebelum batas tersebut, barang sudah wajib terbang dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke negara tujuan.
General Manager Bandara Internasional Juanda Sisyani Jaffar menambahkan, pengerjaan overlay runway saat ini masih berlangsung. Pihaknya menargetkan, Mei pengerjaan itu sudah rampung sehingga bisa lebih mendukung kegiatan kargo.
’’Ada pertumbuhan untuk kargo di Bandara Juanda, tapi tidak signifikan,’’ terangnya.
SEPUTAR LAYANAN MULTIMODA ATA
– Biaya lebih efisien.
– Mempersingkat waktu pengiriman.
– Pengawasan bisa secara real time.
– Pencatatan data ekspor sesuai tempat asal.
– Menarget pelaku usaha eksportir dan UMKM.
– Proses single dokumen dan tarif.
– Target bisa meningkat 4 ton per hari.
– Per hari 1 ton pengiriman.
– APLog sediakan 15 ton per kontainer setiap hari.
SUMBER: DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER