ANAK pejabat yang tersandung kasus kriminal, hukum, dan etika terus bermunculan dalam beberapa bulan terakhir di negeri ini. Kasus yang kini mendapat perhatian luas adalah penganiayaan oleh Mario Dandy, anak pejabat pajak Kementerian Keuangan. Dalam perjalanannya, harta kekayaan orang tuanya bermasalah dan ditindaklanjuti aparat penegak hukum.
Sebelumnya ada berita anak pejabat daerah di Sumatera yang tertangkap berbuat asusila di mobil dinas DPRD orang tuanya. Anak pejabat yang masih remaja itu dari hasil pemeriksaan dalam pengaruh narkoba. Dia mencemarkan nama baik orang tuanya.
Ada kebiasaan oknum anak pejabat memamerkan harta kekayaan (flexing) dan gaya hidup yang sangat hedonistis di media sosial. Akhirnya memunculkan kecurigaan sumber kekayaan orang tua (pejabat ASN) yang tidak sesuai antara gaji ASN dan gaya hidup keluarganya.
Banyaknya kasus anak pejabat yang berperilaku negatif dari orang tuanya yang terindikasi korupsi menjadi pertanyaan di masyarakat. Apakah penghasilan yang tidak halal dari orang tuanya membentuk perilaku anak turunannya? Mengapa anak pejabat yang korupsi banyak tersangkut masalah hukum, kriminal, dan etika?
Semua agama pasti menganjurkan untuk memberi makanan kepada keluarga dengan makanan yang halal dan baik. Dan ternyata, ilmu neurobehaviour membuktikan pentingnya nutrisi yang halal dalam membentuk perilaku manusia. Makanan yang kita makan pada umumnya terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak serta mikronutrien lainnya. Apabila makanan diserap dalam tubuh, akan dimetabolisme dan digunakan sebagai zat sumber energi, zat pembangun, zat pengatur, dan lainnya.
Perilaku manusia dikendalikan otak manusia. Sebab, pusat pengendalian perilaku manusia di bagian otak lobus frontalis, parietalis, temporalis, dan oksipitalis sistem limbik, hipokampus, serta lainnya. Ada keterlibatan miliaran sel otak (neuron) dan komunikasi antarsel otak yang melibatkan ion listrik neurotransmitter dan lainnya. Penelitian terbaru dan penemuan alat radiologi canggih seperti MR spectroscopy fungsional makin menguatkan pusat perilaku di otak manusia.
Dampak Negatif
Nutrisi yang tidak halal dan tidak baik bisa disebabkan zatnya dan cara mendapatkannya. Tidak halal dan tidak baik karena zatnya seperti mengandung alkohol, narkoba, dan nutrisi haram lainnya akan mengganggu dan akhirnya merusak mekanisme kerja otak, terutama otak yang mengatur perilaku. Sebab, zat itu akan mengubah struktur dan komposisi neurotransmitter (zat kimia otak) sehingga menurunkan fungsi inhibisi (GABA) di pusat berpikir, yakni lobus frontalis, parietalis, hipokampus, amigdala, dan lainnya.
Akibatnya, proses berpikir orang yang mengonsumsi zat haram menjadi tidak sempurna dan sering terjadi perilaku amoral (pemerkosaan, pelecehan seksual, dan lainnya) serta tindak kriminal (pembunuhan, tindak kekerasan, dan lainnya). Selain itu, sering terjadi kecelakaan/kecelakaan lalu lintas fatal akibat hilangnya fungsi koordinasi dan keseimbangan karena menurunnya kerja sistem vestibuler dan propioseptik.
Penelitian lain menunjukkan pengurangan volume otak pada peminum alkohol dibanding bukan peminum alkohol. Dan yang menarik, banyak pengurangan, baik yang makromolekuler maupun mikromolekuler, terjadi di gray matter dan white matter. Gray matter merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya karena di sana tempat fungsi luhur manusia (high cortical function) seperti berbahasa, berpikir, memutuskan, menciptakan sesuatu, dan lainnya (Remi Daviet, 2022).
Sedangkan nutrisi tidak halal karena cara mendapatkannya seperti korupsi, mencuri, menipu, manipulasi, dan lainnya (walau zatnya halal) dijelaskan zat makanan tersebut memengaruhi kerja otak, khususnya untuk berpikir dan berperilaku. Glukosa sebagai sumber energi utama untuk metabolisme otak dan satu mol glukosa akan menghasilkan 38 ATP (adenosine triphosphate).
Bila glukosa berasal dari makanan yang tidak halal (cara mendapatkannya), ATP-nya juga tidak halal. Maka, semua metabolisme otak (ATP juga berfungsi signaling antarsel otak), terutama otak untuk berpikir dan perilaku, disokong ATP tidak halal. Kondisi seperti itu menyebabkan otak akan sulit digunakan untuk berpikir kebaikan, sulit berzikir, dan berat untuk beribadah. Dan sebaliknya, otak cenderung berpikir dan berperilaku yang menjurus ke kemaksiatan dan kemungkaran akibat dari ATP yang tidak halal tersebut. Walau belum ada penelitian secara khusus tentang itu, secara teori ini sangat kuat benang merahnya.
Perubahan Genetik
Protein adalah zat pembangun karena tersusun dari beberapa asam amino yang penting dalam proses pembelahan sel (mitosis). Bila asam amino tidak halal, sel yang terbelah menjadi ”sel tidak halal”, termasuk struktur genetik dalam rangkaian deoxyribonucleic acid (DNA)-nya di dalam sel tidak halal.
Sedangkan DNA membawa pesan genetik ke anak turunannya. Sehingga apabila DNA tidak halal, anaknya sulit menjadi anak saleh/salihah walau dia tumbuh sehat, hebat, cerdas, dan berprestasi. Namun, pada umumnya perilaku anak jauh dari nilai agama bila protein/asam amino bersumber dari makanan tidak halal. Dan masih banyak lagi dampak makanan tidak halal terhadap perilaku manusia.
Karena itu, perlu ditekankan untuk selalu memberikan makanan halal dan baik kepada keluarga kita. Baik halal zatnya maupun halal cara mendapatkannya, terutama bagi pejabat harus lebih berhati-hati dalam menjalankan amanat. Jangan sampai menyelewengkan uang rakyat, apalagi kemudian memamerkan kekayaannya di media sosial. Apalagi kemudian berbuat masalah seperti melakukan kekerasan, melanggar hukum, dan melanggar etika seperti yang sedang viral saat ini. (*)
*) BADRUL MUNIR, Dokter Spesialis Saraf RS Saiful Anwar/FK Universitas Brawijaya Malang