JawaPos.com – Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan menyiapkan dana Rp 7,9 triliun untuk program bantuan sosial (bansos) beras untuk masyarakat selama tiga bulan. Dana ini disebut akan dibayarkan kepada Perum Bulog sebagai penyalur bansos beras.
“Nanti setelah dibagikan oleh Bulog (beras), mereka (Bulog) akan menagihkan kepada APBN. Perkiraan kami sekitar Rp7,8 – Rp7,9 triliun termasuk ongkos membagikannya,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/3).
Isa menjelaskan, bansos beras ini akan diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial. Adapun jumlahnya mencapai 21,3 juta KPM.
“Kita menggunakan basisnya DTKS, itu diperkirakan akan diberikan pada 21,3 juta keluarga,” imbuhnya.
Sementara untuk bansos pangan berupa telur dan ayam, kata Isa, penyalurannya diprioritaskan untuk keluarga dengan balita atau anak berpotensi stunting. Berbeda dengan bansos beras, dalam bantuan berupa telur dan ayam ini pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 460 miliar untuk tiga bulan penyaluran.
Bantuan telur dan ayam diperkirakan akan disalurkan kepada sekitar 2,1 juta keluarga berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Perkiraan sementara akan ditagihkan pada APBN untuk ayam, telur termasuk distribusinya sekitar Rp 460 miliar untuk tiga bulan pembagian selama Maret, April dan Mei,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada sejumlah jurus yang akan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan selama Ramadan dan Lebaran 2023. Salah satunya dengan memberikan bantuan beras kepada masyarakat miskin selama tiga bulan.
Selain itu, Airlangga juga menyebut bahwa pemerintah akan memberi bantuan telur ayam beserta daging. Namun, hal tersebut masih akan diatur regulasi khususnya.
“Pemerintah telah memutuskan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan beras selama 3 bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam ini sedang diatur regulasinya,” kata Airlangga dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023, Minggu (5/3).
Airlangga menjelaskan, bantuan pangan tersebut masing-masing akan diberikan kepada masyarakat yang mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai.
“(Bansos) akan diberikan untuk 3 bulan terutama kepada desil yang mendapatkan PKH dan bantuan pangan non tunai. Nah, ini diharapkan dalam 3 bulan ini bisa berjalan,” jelas Menko Airlangga.