JawaPos.com – Drama Microsoft-Activision Blizzard masih berjalan. Proses akusisi yang panjang dan berliku antara Microsoft dan Activision Blizzard kemudian mengungkapkan beberapa detail menarik dari dokumen yang diserahkan berbagai pihak kepada regulator.
Yang terbaru adalah pembaruan yang menarik tentang masa depan game Call of Duty di perangkat seluler. Dalam tanggapan tertulis kepada Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA), berembus kabar bahwa game Call of Duty: Mobile ada kemungkinan dihapus.
Dalam dokumen yang baru-baru ini terungkap itu diketahui bahwa penggabungan yang direncanakan dapat menyebabkan “pengurangan substansial persaingan di konsol game,” kata Microsoft. Kemudian, game Call of Duty: Mobile disebut akan dihapus secara bertahap seiring peluncuran game Warzone Mobile.
Rekomendasi tersebut muncul untuk menghindari terjadinya monopoli ketika proses akuisisi selesai. Menanggapi rekomendasi tersebut, Microsoft mengatakan bahwa saran yang diusulkan itu sulit untuk diterima.
Divestasi (game dan perusahaan) akan berdampak buruk pada perkembangan kompetisi karena akan mencegah Microsoft dalam mencapai tujuan strategis utamanya, yaitu membangun bisnis game seluler dengan skala yang memadai untuk menantang Google dan Apple,” tulis Microsoft melalui keterangan resminya.
Dilansir dari ComicBook, Rabu (15/3), surat (PDF) tersebut mencatat bahwa anak perusahaan Tencent, TiMi Studios, mengembangkan dan memiliki game saat ini. Game Warzone Mobile sendiri dijadwalkan untuk rilis akhir tahun ini.
Sementara game Call of Duty: Mobile sendiri memiliki season dan gaya pertempuran yang berbeda. Warzone Mobile akan terhubung ke sistem cross-progression versi PC dan konsol dari game battle royale. Tidak akan ada cross-play antara Warzone Mobile dengan versi lainnya.
Masuk akal bagi Activision untuk ingin menyatukan ekosistem Call of Duty, tetapi tidak jelas apa arti penghapusan Call of Duty: Mobile secara bertahap bagi pemain dan semua hal yang mereka buka di game itu.