JawaPos.com – Formula 1 musim 2023 baru bergulir satu seri. Yaitu, GP Bahrain dua pekan lalu. Namun, Ferrari sudah diterpa masalah internal. Beberapa sosok kunci di departemen teknik dikabarkan akan hengkang.
Nama pertama yang mencuat adalah desainer senior Ferrari F1 David Sanchez. Dia adalah salah satu otak konsep aerodinamis mobil Ferrari F1-75 dan SF-23.
Setelah sepuluh tahun berada di Maranello, markas Ferrari, Sanchez dikabarkan tinggal menunggu waktu untuk bergabung dengan McLaren.
Nah, sejumlah laporan di Italia menyebut, hengkangnya Sanchez berpotensi diikuti oleh sejumlah nama besar lain. Seperti Direktur Olahraga Laurent Mekies.
Dia disebut-sebut tengah mempertimbangkan tawaran dari Alpine. Selain itu, ada Kepala Departemen Mesin Ferrari Enrico Gualtieri. Lalu, Direktur Teknik Enrico Cardile yang kontraknya akan habis akhir tahun ini.
Bos baru Ferrari Frederic Vasseur tidak menyanggah kemungkinan hengkangnya beberapa personel. Bahkan, dia menyebut perpindahan itu ’’tidak terhindarkan’’.
’’Ada beberapa orang yang dekat dengan Mattia (Binotto) dan memilih untuk pergi, dan ada beberapa lagi yang khawatir dengan masa depan mereka (di Ferrari, Red). Tapi, itu tidak mengganggu saya,’’ kata Vasseur kepada media Perancis Auto Hebdo.
Sorotan terhadap Ferrari bukan hanya soal eksodus sosok kunci. Vasseur juga disebut tidak mendapat kewenangan sebesar pendahulunya, Mattia Binotto.
Beberapa keputusan krusial dalam tim yang seharusnya jadi tanggung jawab Vasseur justru diambil oleh CEO Ferrari Benedetto Vigna.
Vasseur berusaha meredam rumor tersebut. ’’Saya memiliki sarana dan kekuatan pengambilan keputusan yang tidak pernah saya miliki di tempat lain,’’ kata Vasseur.
’’Inilah realitas sebenarnya,’’ tegas pria kelahiran Draveil, Prancis, 55 tahun lalu itu.
Vasseur juga tidak memahami mengapa Ferrari mendapat sorotan begitu besar setelah gagal di GP Bahrain. Charles Leclerc sempat berada di posisi ketiga sebelum mengalami masalah mesin di lap 39. Sedangkan Carlos Sainz hanya finis di posisi keempat.
’’Ini baru satu balapan,’’ kata Vasseur. ’’Hanya karena kami tidak memenangkan yang pertama bukan berarti kami kelewat batas. Bahrain mungkin buruk di beberapa sisi, tapi bagus juga dalam beberapa hal lain.’’ imbuhnya.