JawaPos.com-Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya merencanakan pemindahan sebagianTerminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke lahan milik PT Pelindo (Persero) di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.
Nicke menyebut rencana pemindahan itu sudah ada sejak tiga tahun lalu, sebelum Depo Plumpang mengalami insiden kebakaran pada awal Maret. Terutama memindahkan sebagian fasilitas di Depo Plumpang seperti BBM ritel ke lahan reklamasi milik Pelindo di Kalibaru.
Adapun alasan tidak memindahkan fasilitas Depo Plumpang secara keseluruhan lantaran di lahan milik Pelindo tersebut sudah direncanakan untuk pembangunan industri petrokimia serta fasilitas untuk pengembangan energi baru.
“Kami menyadari karena Plumpang masih akan sama seperti sekarang dalam 5 tahun ke depan, dan nanti pun setelah sebagian di pindah ke Kalibaru masih tetap ada aktivitas di integrated terminal Jakarta ini,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (15/3).
Atas dasar itu, pihaknya akan mengambil langkah untuk membangun buffer zone atau wilayah aman di sekitar Depo Plumpang. Guna mewujudkannya, Pertamina kemungkinan akan merelokasi atau memindahkan rumah penduduk yang berada di dalam zona buffer zone. “Untuk itu tentu akan ada pembebasan akan ada kompensasi akan ada ganti untung sesuai dengan skema atau aturan yang berlaku,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan PT Pertamina (Persero) akan membuat buffer zone atau wilayah aman di Depo Plumpang, Koja, Jakarta. Ini dilakukan lantaran pembangunan depo baru di tanah milik Pelindo masih harus menunggu hingga akhir tahun 2024.
Selain itu, pembuatan wilayah aman juga dilakukan sesuai dengan perintah Presiden Jokowi untuk mengutamakan perlindungan bagi masyarakat. Bahkan tak hanya di Plumpang, ke depan komitmen atas keamanan masyarakat ini juga akan diberlakukan disejumlah kilang milik Pertamina lainnya, seperti di Balongan dan juga Semarang.
’’Khusus di Plumpang, buffer zone akan dibuat kurang lebih 50 meter dari pagar, tentu ini akan menjadi solusi bersama yang kita harapakan dukungan Pemprov DKI dan masyarakat karena keamanan menjadi prioritas bagi kita semua,” jelas pria yang juga menjabat sebagai ketua umum PSSI tersebut. (*)