JawaPos.com – Penyelenggara acara konser band Radja di Malaysia memberikan klarifikasi terkait ancaman pembunuhan terhadap Ian Kasela dkk. Klarifikasi tersebut dibuat secara tertulis dan diunggah juga oleh Ian Kasela lewat akun Instagram pribadinya, iankaselaradja.
Dalam klarifikasi tersebut, pihak penyelanggara acara, Mimosa Events & Entertainment, mengatakan insiden tersebut dikarenakan adanya kesalahpahaman. Penyelanggara juga meminta maaf kepada band Radja, Konsulat Jenderal KBRI Johor Bahru, dan semua pihak.
“Mimosa Events & Entertainment selaku penyelenggara acara Majestic Johor Concert – Radja Live in Johor 2023 mengetahui kabar hangat terkait isu usai konser di Larkin, Johor, pada 11 Maret 2023 lalu,” sebut Mimosa Events & Entertainment.
“Sehubungan dengan itu, kami ingin menginformasikan bahwa laporan tersebut tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan merupakan kesalahpahaman mengenai komitmen komersial dan operasional selama acara berlangsung. Diskusi yang awalnya damai menjadi panas dan sempat terjadi keributan, namun tetap terkendali,” beber Mimosa Events & Entertainment.
Mimosa Events & Entertainment menambahkan bahwa setelah diselidiki lebih lanjut, band Radja sama sekali tidak mengetahui semua komunikasi antara penyelenggara dan grup, hanya melalui manajer lokal grup secara eksklusif. Hal tersebut dikatakan penyelenggara menyebabkan ketidaksesuaian informasi yang diterima Radja dari pihak penyelenggara.
“Kami juga telah melakukan kerja sama penuh dengan PDRM (kepolisian Malaysia) untuk melakukan investigasi dan dibantu oleh Konsulat Jenderal KBRI Johor Bahru. Kami berharap masalah ini dapat diklarifikasi dan tidak ada perselisihan berkepanjangan antara kedua negara,” lanjut Mimosa Events & Entertainment.
“Oleh karena itu pihak penyelenggara sangat menyayangkan kejadian tersebut dan dengan tulus meminta maaf kepada Radja atas kejadian tersebut. Kami juga menyayangkan bahwa imej acara yang berlangsung dengan sukses ternodai oleh kejadian yang tidak diinginkan. Permintaan maaf ini juga disampaikan kepada Tourism Johor, Konsulat Jenderal KBRI Johor Bahru dan semua pihak yang terdampak atas hal ini,” pungkas Mimosa Events & Entertainment.
Sementara itu, Kepolisian Johor, Malaysia, telah menyelesaikan penyelidikan atas ancaman pembunuhan terhadap band asal Indonesia, Radja. Setelah itu, Kepolisihan Johor akan menyerahkan berkas penyelidikan ke kantor wakil kejaksaan.
Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan para penyelidik telah mencecar 17 orang dan 2 tersangka selama penyelidikan.
“Polisi segera menyerahkan berkas penyidikan ke kantor wakil kejaksaan untuk mendapat nasihat dan tindakan lebih lanjut,” ujar Datuk Kamarul Zaman Mamat seperti dilansir Malay Mail.
Sebelumnya band Radja mengalami kejadian tak mengenakkan usai manggung di Johor Baru, Malaysia, pada Sabtu (11/3). Pasalnya, mereka disekap di sebuah ruangan, dibentak, hingga diancam akan dibunuh oleh orang diduga merupakan ajudan dari pejabat Negeri Jiran dan ajudan tersebut didampingi sejumlah bodyguard.
Orang yang disekap ternyata bukan hanya personel Band Radja, melainkan keluarga yang juga ikut dalam rombongan. Ian Kasela Cs tidak habis pikir kenapa kejadian itu bisa terjadi. Sementara mereka merasa tidak memiliki musuh di Malaysia dan menjalani tugasnya dengan baik saat perform di panggung.
“Disekap dalam kamar kurang lebih ada 20 orang. Mereka marah dengan nada tinggi, dibentak, badan gua didorong padahal gua mau meredam,” kata Ian Kasela, vokalis Band Radja kepada wartawan, Senin (13/3).
Sebelum kejadian penyekapan terjadi, personel Band Radja diminta untuk masuk ke sebuah ruangan di belakang panggung usai perform. Mereka diminta ke sana karena dikabari akan ada pejabat yang mau datang.
Personel Band Radja menuruti saja arahan tersebut. Setengah jam tak kunjung ada pejabat yang datang, mereka pun bertanya. Sejak saat itu lah Ian Kasela Cs kemudian mendapat perlakuan tak menyenangkan. Mereka dibentak bahkan mendapatkan ancaman pembunuhan.
Sayangnya komunikasi tidak berjalan dua arah. Personel Radja tidak diberikan kesempatan untuk berbicara sama sekali. Mereka diminta untuk diam.
“You mati, you orang Indonesia nggak boleh macam-macam di sini. You diam. Kalau gua dengar lu masih di sekitar Malaysia you mati,” imbuhnya menirukan perkataan pihak pengancam.
Menurut personel Radja, di dalam ruangan itu kondisinya cukup mengkhawatirkan keselamatan. Barang-barang dibanting termasuk meja hingga botol.
“Di dalam ruangan itu 30 menit dia banting meja dan botol. Habis minum langsung pergi saja. Ancaman dia adalah pulang nggak usah difasilitasi mobil, pesawat di-cancel dan mati di sini. Gua bingung kenapa artisnya yang diserang. Kita bingung mau ngomong aja dibentak,” tuturnya.
Personel band Radja menduga ada kekecewaan sehingga kejadian itu terjadi. Kendati demikian, Ian Kasela dkk tak mengerti betul kekecewaan yang terjadi, mengingat mereka sudah perform dengan baik dan merasa tidak ada hal yang fatal selama manggung. Personel band Radja mengatakan, kalau pun benar ada kekecewaan, seharusnya melalui pihak penyelenggara acara. Bukan langsung melabrak artisnya dengan cara-cara tidak sepantasnya.