JawaPos.com – Eka, warga Rungkut, memiliki kucing yang sedang hamil tua. Kucing itu memang biasa dilepasliarkan. Suka-suka mau keluar masuk rumah. Namun, hari itu kucing kesayangannya tidak ada. Kali terakhir kucing tersebut terlihat naik ke atap rumah.
Sejak saat itu, kucing betina tersebut jarang terlihat. Seminggu pertama Eka mendengar suara anak kucing. Dia lega ternyata kucingnya berhasil melahirkan. Namun, setelah lepas dua minggu, Eka tidak lagi melihat induk kucing itu.
’’Yang terdengar cuma anak kucingnya yang terus saja mengeong. Saya mau lihat juga tidak bisa karena tempatnya sulit,” ujarnya.
’’Saya coba panggil kucing itu, tapi tidak muncul. Akhirnya saya berinisiatif panggil pemadam lewat Command Center 112. Saya bilang kalau ada kucing mati di loteng atap,” katanya.
Petugas yang datang pun memeriksa kondisi atap itu. Ternyata bukan kucing kecil yang tiada. Melainkan indukanlah yang mati. Tiga hari ini ternyata tiga anak kucing tersebut menangisi kepergian induknya.
Evakuasi pun berhasil dilakukan terhadap anak kucing yang sudah yatim itu. Melihat mereka masih butuh kasih sayang, Eka memutuskan menjadi ’’induk’’ semang mereka. Ketika kucing itu tak lagi bersedih, ada orang terdekat yang tulus menyayangi mereka.