JawaPos.com–Menopause adalah proses biologis dan alami sebagai tanda berakhirnya masa reproduksi perempuan. Kondisi itu umumnya terjadi pada kisaran usia 40 hingga 50 tahun.
Prosesnya bertahap serta mengakibatkan perubahan hormon yang signifikan. Menopause juga menghasilkan banyak gejala unik seperti hot flashes, perubahan suasana hati, kurang tidur, kemurungan, atau lebih mudah marah.
Kadar estrogen dan progesteron mulai menurun pasca menopause. Padahal, estrogen memiliki peran penting dalam menjaga kekuatan tulang.
Penurunan estrogen terbukti berdampak pada kepadatan tulang dan mengakibatkan osteoporosis. Yakni, tulang menjadi lemah dan rapuh sehingga lebih rentan patah atau terjadi fraktur.
Perempuan berisiko lebih besar kehilangan 20 persen kepadatan tulang sehingga lebih rentan terhadap osteoporosis. Kondisi itu terjadi dalam lima hingga tujuh tahun pertama menopause.
Konsultan bedah ortopedi, arthroplasty, dan olahraga dari ALTY Orthopedic Hospital Malaysia Dato Dr Badrul Shah Badaruddin menyatakan, ada beberapa hal yang dapat diwaspadai terkait gejala osteoporosis.
’’Seperti fraktur atau patah tulang, kehilangan tinggi badan lebih dari 2 inci, gusi menyusut, tulang belakang mulai bungkuk, dan nyeri punggung bawah,” ujar Dato Dr Badrul Shah Badaruddin.
Untuk itu dia menyarankan, untuk segera melakukan perawatan tulang yang berkelanjutan dan teratur. Hal itu untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.
”Misalnya, mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan kesehatan tulang. Seperti vitamin D, susu, salmon, jus jeruk, yoghurt, dan sereal,” papar Dato Dr Badrul Shah Badaruddin.
Upaya lain, lanjut dia, adalah mengonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak protein dan vitamin K. Sayuran hijau yang mengandung banyak vitamin K membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang pinggul.
”Lakukan juga latihan high impact dan penguatan otot. Salah satu jenis latihan yang direkomendasikan adalah jalan kaki atau joging dan lompat tali. Tulang akan merespons dengan membuat sel yang lebih kuat dan padat,” papar Dato Dr Badrul Shah Badaruddin.
Dia menambahkan, yang paling penting dan tidak boleh disepelekan adalah skrining atau deteksi dini kondisi tulang. Hindari kebiasaan tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol berlebih dan merokok.
”Diistilahkan sebagai silent disease, osteoporosis sering tidak dilaporkan, diremehkan, dan tetap tidak diobati,” ucap Dato Dr Badrul Shah Badaruddin.
Untuk mendapat informasi lebih lanjut terkait deteksi dini tulang, menopause, dan osteoporosis, masyarakat bisa menghubungi contact person Dr. Nor’Aina Mohd Som di nomor +60 12-981 0978 atau Puan Aniza Jija Nordin dengan nomor +60 19-325 7825. (nad/c12/kkn)