JawaPos.com – Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa dugaan awal faktor genetik menjadi pemicu obesitas ekstrem yang terjadi pada balita bernama Kenzie asal Bekasi. Saat ini, bocah itu diketahui ealqm pemeriksaan di RSCM.
“Faktor genetik menjadi pemicu kondisi obesitas pada Kenzie dan ini merupakan kasus yang sangat langka. Jadi kepastian hasil pemeriksaan lab sangat penting untuk menentukan diagnosis pasien,” ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, Selasa (14/3).
Syahril menerangkan bahwa kasus yang dialami Kenzie adalah termasuk langka. Dengan begitu, ia mengatakan bahwa masih membutuhkan pemeriksaan yang menyeluruh dan spesifik melalui pemeriksaan laboratorium.
Saat ini, ia mengatakan bahwa kondisi Kenzie bahkan memicu permasalahan lainnya seperti bentuk kaki yang tidak sempurna (membentuk O), hingga keterlambatan perkembangan.
Namun begitu, Syahril menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan penanganan terhadap kondisi terkini pada Kenzie.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin dalam menangani kondisi pasien Kenzie, terutama saat ini fisioterapi terus dilakukan untuk mengejar keterlambatan perkembangan pasien,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa hasil lab terkait penyebab kondisi Kenzie kurang lebih akan diterima dalam kurun waktu 21 hari kerja.
Selama menunggu hasil Lab, Balita Kenzie mendapatkan penanganan dari tim dokter RSCM Jakarta, mulai dari dokter Spesialis Ana, Spesialis Gizi, Divisi Penyakit Langka, hingga Spesialis Fisioterapi.
Untuk diketahui, balita Kenzie merupakan anak yang mengalami kelebihan berat badan yang mencapai 27 kilogram di usia 16 bulan.