JawaPos.com – Fryda Lucyana, penyanyi yang populer di era 1990-an menyanyikan karya-karya dari Bram Moersas dan Eros Djarot, kini kembali hadir ke industri musik tanah air. Dia merilis single terbaru berjudul Sumpahku yang merupakan karya kolaborasinya bersama pencipta lagu Ryan Kyoto dan Dewa Budjana.
Fryda Lucyana mengungkapkan dirinya dan Ryan Kyoto sejatinya masih memiliki hubungan keluarga. Kendati demikian, selama puluhan tahun berkarir, keduanya belum pernah berkolaborasi. Keduanya pun tertarik untuk mengawali kerja sama ini setelah melalui proses diskusi santai penuh ide kreatif.
Fryda dan Ryan sama-sama menyadari bahwa mereka sering berjumpa dalam berbagai acara keluarga dan saling mengagumi karya masing-masing. Kendati demikian, mereka belum pernah berkolaborasi menciptakan suatu karya.
“Ryan Kyoto adalah seorang abang yang hits maker, tapi nggak mau bikinin lagu buat adiknya,” ujar Fryda Lucyana sambil bercanda dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/3).
Tak mau kalah dengan Fryda, Ryan mencandai balik. “Fryda itu adik yang nggak mau nyanyiin lagu abangnya,” timpalnya.
Awal kolaborasi mereka ditandai dengan Ryan yang berinisiatif berkunjung ke rumah Fryda sambil membawa gitar melakukan semacam workshop santai sambil mengukur vocal range Fryda.
Selain itu, mereka juga melakukan brainstorming tentang lagu-lagu seperti apa yang disukai dan cocok dengan timbre suara Fryda.
“Papa dan Mama yang saat itu hadir tampak sangat antusias, bahkan sempat terucap dari Papa, bahwa kami sama-sama punya basis budaya Melayu. Buatlah sesuatu yang bisa turut memajukan budaya Melayu,” ungkap Fryda.
Ryan Kyoto dan Fryda menerima saran tersebut. Proses kolaborasi kreatif Ryan Kyoto dan Fryda Lucyana tidak berlangsung cepat lantaran diwarnai sejumlah kendala. Misalnya kala itu, Fryda bereberapa kali jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Kendala lainnya, proses penggarapan lagu Sumpahku juga sempat break sejenak akibat ayah Fryda wafat. Sebagai anak tunggal yang sangat dekat dengan ayahnya, momen duka tersebut tentu saja sangat memukul batinnya.
“Perlu waktu cukup lama bagi Fryda untuk melanjutkan kerja kolaborasi kreatif sampai akhirnya lagu Sumpahku ini bisa terealisasi,” ujar Ryan.
Menariknya, suasana batin yang dalam terasa sekali lewat vokal Fryda yang sangat kuat mengartikulasikan lirik dan mengekspresikan melodi lagu Sumpahku. Fryda berhasil mengekspresikan dan menyajikan lagu ini sebagai refleksi cinta yang pastinya dirasakan oleh semua orang.
“Single ini mengekspresikan komitmen cinta yang sangat kuat, menegaskan kesetiaan dan keteguhan sikap, bahwa cinta pertama adalah cinta terakhir yang abadi selamanya,” jelas Fryda.
Lewat single Sumpahku, Fryda tidak hanya ingin menyapa sekaligus merangkul lebih erat para penggemar dan penikmat lagu-lagunya selama ini. Lebih dari itu, dia ingin menebar keindahan artistik dan estetik sekaligus menghidupkan kesadaran bagi para penikmat lagu untuk selalu merawat cinta.
“Single Sumpahku mengekspresikan bahwa cinta itu menyatukan yang terserak, mendekatkan yang jauh, memesrakan yang dekat, untuk sama-sama berkomitmen saling memuliakan,” tegas Fryda.
Selain kolaborasi Fryda dan Ryan, lagu ini juga menggandeng sejumlah nama. Yaitu Dewa Budjana sebagai special appearance on guitar, Sandy Canester bertindak sebagai music producer sekaligus sebagai music arranger bersama Rio Ricardo.