JawaPos.com–Satreskrim Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menangkap tersangka DN, 23, dan suaminya RY, 25. Keduanya sebagai bandar arisan bodong dengan omzet mencapai miliaran rupiah.
”Pelaku kami tangkap di Desa Jayapura, Kabupaten OKU Timur pada Minggu (12/3),” kata Kapolres OKU AKBP Arif Harsono seperti dilansir dari Antara, Senin (13/3).
Dia mengatakan, berdasar data tercatat sebanyak 105 orang warga di Kabupaten OKU yang menjadi korban arisan abal-abal yang dikelola tersangka DN.
Hanya dengan modal mem-posting di media sosial (medsos), DN selaku owner arisan online di Baturaja, Kabupaten OKU, bersama suaminya RY sukses menipu ratusan orang korban dan meraup untung hingga Rp 6,3 miliar.
”Pelaku ini awalnya mengenalkan usaha arisan online lewat medsos dan banyak yang tergiur karena menawarkan keuntungan yang besar,” ujar Arif Harsono.
Saat kedoknya terbongkar, kata dia, pelaku langsung mengajak keluarganya melarikan diri ke Pulau Jawa dengan membawa uang para korban.
”Pelaku dan keluarganya sempat ke Temanggung, Jawa Tengah; dan singgah ke Rencekek, Jawa Barat; kemudian DN pulang sendirian ke Jayapura, OKU Timur,” jelas Arif Harsono.
Penyidik saat ini menyita barang bukti dari tersangka berupa uang tunai Rp 165 juta, emas 12 suku, handphone, serta surat-surat berharga lain.
”Saat ini, kami masih menelusuri seluruh aset milik tersangka guna mengumpulkan bukti-bukti terkait arisan bodong yang dikelolanya dan berapa banyak uang yang berhasil dikumpulkan,” tegas Kapolres Arif Harsono.
Selain itu, dia menambahkan, polisi juga masih mendalami tersangka lain yang terlibat di dalam bisnis arisan bodong tersebut guna membongkar jaringannya. ”Untuk sementara ini tersangkanya baru dua orang yakni DN dan RY yang saat ini sudah kami amankan di Mapolres OKU guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap Kapolres Arif Harsono.
Sementara itu, tersangka DN saat dikonfirmasi mengaku khilaf dan mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh korban. Total dana yang sukses dikumpulkan adalah Rp 3 miliar, namun uangnya sudah habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membuka usaha.