JawaPos.com–Selain merevitalisasi, Pemkot Surabaya berharap para pedagang pasar mulai menjajaki proses peralihan transaksi ekonomi secara digital. Hal tersebut untuk menjangkau market (pasar) yang lebih luas.
”Bayangkan kalau kita bisa memilih barang (dari ponsel) lalu dikirim. Jangan hanya manual. Manfaatkan digitalisasi, pendapatan akan lebih besar ketika bisa menjangkau lebih luas,” terang Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Karena itu, Wali Kota Surabaya Eri telah membuat regulasi yang mengatur jarak antara pasar tradisional dengan pasar modern. Dia juga meminta pasar modern di Kota Surabaya tidak menjual kebutuhan pokok lebih murah dari harga yang ada di pasar tradisional.
”Ada aturan dalam perda (peraturan daerah), jarak antara pasar tradisional dengan pasar modern ini minimal 500 meter. Karena zaman modern ini, persaingan usaha menjadi bebas, pemkot mengubah pasar yang ada menjadi pembanding. Harus bagus, bersih, barang ada, dan harga tidak kalah dengan pasar modern,” terang Eri.
Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri itu mengaku, pasar tradisional di bawah naungan PD Pasar dan Dinkopdag Surabaya segera dilakukan revitalisasi pada 2023 dan 2024. Ke depan, proyek percontohan akan dimulai dengan pembenahan di Pasar Karah Surabaya.
Salah satunya, lanjut wali kota, dengan menggandeng pihak perbankan untuk menata transaksi ekonomi secara digital.
”Kita atur dan tata, karena pedagang pasar harus digitalisasi, tinggal scan bisa mengetahui harga. Anggaran 2023 kita fokus pada program Rutilahu (rumah tidak layak huni) yang menyasar 350 unit dan pengerjaan jamban untuk ODF yang menyasar 8.000 titik. Insya Allah kalau sudah selesai akan fokus ke pasar tradisional,” jelas Eri.
Lebih lanjut, Cak Eri mengaku, terdapat beberapa pasar yang menjadi fokus perhatian Pemkot Surabaya. Seperti pasar tradisional di wilayah Surabaya Utara dan Pasar Kembang yang ada terkena bencana kebakaran pada 2021.
”Pasar Kembang masuk dalam PD Pasar Surya, anggaran yang bisa dilakukan adalah dari PD Pasar Surya. Pemkot Surabaya dan DPRD sepakat untuk menambah penyertaan modal, di situlah PD Pasar Surya bisa membangun cepat, dirut menyampaikan bahwa konsentrasi di Pasar Kembang, semoga tahun ini bisa terbangun,” ungkap Eri.
Di sisi lain, untuk menyikapi kemunculan para pedagang baru usai dilakukan revitalisasi pasar tradisional, Cak Eri menyampaikan, Pemkot Surabaya akan menyiapkan fasilitas melalui program padat karya. Karena itu, dia mengutamakan bagi warga ber-KTP Surabaya.
”Kalau ada yang ingin berdagang saya rekap dan siapkan tempat, salah satunya melalui program padat karya. Pasar itu sudah banyak, kenapa tidak buka tambak atau paving? Modalnya dari pemerintah, kalau paving saya belikan alat dan siapkan tempatnya,” jelas Eri.