JawaPos.com-Kementerian Kesehatan menyatakan komitmennya untuk menelusuri terkait penyebab pasti atas meninggalnya dr Mawartih Susanti di rumah dinasnya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Dalam proses penelusuran penyebab kematian itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bersama kepolisian akan berjalan transparan, terbuka, dan tidak ada yang ditutup-tutupi. ’’Jaminan dari saya masalah ini akan dibuka secara transparan karena itu juga yang diminta oleh pihak keluarga. Tapi tentunya ini butuh proses sesuai aturan,” ujarnya, Senin (13/3).
Budi menegaskan bahwa meninggalnya dr Mawar telah menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk terus meningkatkan jaminan keamanan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah terpencil dan tertinggal.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa Kemenkes akan menjalin komunikasi dengan Polri dan pemerintah daerah terkait hal ini. ’’Saya akan berkomunikasi dengan Kapolri dan Pemerintah Daerah bagaimana layanan kesehatan tetap berjalan dengan adil dan merata. Namun harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik untuk dokter dan tenaga kesehatan,” ucapnya.
Untuk diketahui, tahun ini seharusnya menjadi tahun terakhir dr Mawar bekerja di RSUD Nabire. Ia selanjutnya pindah ke tempat lain. Namun, ia mesti menahan diri lantaran menjadi satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire. Oleh karenanya, ia harus menunggu juniornya tiba untuk menggantikan posisinya.
Dalam masa tunggu inilah Mawar diketahui ditemukan meninggal dunia pada Kamis (9/3) di rumah dinasnya. Saat ini jenazah telah diterbangkan dari Nabire ke Kota Makassar untuk selanjutnya dimakamkan hari ini (13/3). (*)