JawaPos.com – Program JKN terus memberikan banyak manfaat bagi para pesertanya, mulai dari kemudahan akses sampai dengan kepastian memperoleh layanan kesehatan, semuanya dapat dirasakan oleh peserta JKN.
Salah satu peserta JKN yang telah mengalaminya secara langsung adalah Idhar Sadalia, 35. Idhar mengaku, dengan layanan yang semakin mudah diakses. Program JKN telah menjadi andalan bagi dirinya dan keluarga ketika ingin mendapatkan penanganan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Idhar dan keluarganya merupakan peserta Program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepuluauan. Idhar yang saat ini tinggal di Desa Poding-Poding, Kecamatan Tinakung, Kabupaten Banggai Kepulauan ini mengungkapkan, beberapa bulan lalu akibat pendarahan yang tiba-tiba terjadi, istrinya yang sedang hamil harus dilarikan ke Puskesmas.
“Waktu itu saya sempat panik melihat kondisi istri saya, tanpa berpikir panjang saya pun langsung membawa istri saya ke Puskesmas Totikum tempat kami terdaftar. Sesampai di Puskesmas, istri saya pun langsung ditangani dengan dengan sigap oleh petugas kesehatan yang berada disana,” ungkap Idhar seusai mendapatkan layanan di Kantor BPJS Kesehatan Banggai Kepulauan, Senin (6/3).
Idhar menambahkan, setelah dirawat dan memperoleh pengobatan dari perawat dan dokter, akhirnya istrinya dapat kembali pulih dan bisa menjalankan aktifitasnya kembali. Waktu itu, dia mengaku sempat khawatir dengan besarnya biaya kesehatan yang akan dikenakan terhadap pengobatan istrinya, namun setelah dijelaskan oleh petugas, Idhar pun dapat bernapas legah karena semua biaya telah ditanggung oleh Program JKN.
Dirinya sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Program JKN. Menurutnya ini tentu saja akan sangat membantu kami masyarakat, khususnya bagi warga yang kurang mampu seperti dirinya.
“Beruntung karena kami sekeluarga telah didaftarkan oleh pemerintah sebagai peserta BPJS. Tidak ada tagihan yang diminta, semua gratis. Semua masyarakat harus tahu hal ini, sehingga tidak ada lagi warga di Banggai Kepulauan yang takut ingin berobat ke Puskesmas karena kendala biaya,” ujar Idhar.
Idhar menuturkan, pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan juga sudah sangat baik dalam melayani peserta Program JKN. Selama istrinya dirawat, dirinya tidak pernah merasakan adanya diskriminasi oleh pihak fasilitas kesehatan. Pelayanan terhadap pasien umum maupun pasien JKN semuanya diberikan dengan standar yang sama sesuai haknya.
Apalagi menurut pengalamannya, saat ini akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Faskes semakin mudah. Ketika mengantar istrinya, dia cukup memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik istrinya dan kemudian petugas pun hanya memeriksa Nomor Induk Kependudukan (NIK) tanpa meminta kartu BPJS Kesehatan lagi. Saat mengurus layanan administrasi di Kantor BPJS Kesehatan, dia pun mengaku mendengar dari petugas bahwa saat ini begitu banyak layanan digital yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan, seperti Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165.
“Sekarang BPJS Kesehatan semakin praktis dan tidak ribet. Semua orang pasti memiliki KTP, jadi ketika akan ke Puskesmas atau rumah sakit pasti tidak akan terkendala selama status kepesertaan BPJS nya aktif. Intinya, Program JKN akan selalu menjadi andalan keluarga kami,” tambah Idhar.
Pada akhir pembicaraan, Idhar pun berharap, dengan status Kabupaten Banggai Kepulauan yang saat ini telah meraih predikat Universal Health Coverage (UHC), masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk datang ke fasilitas kesehatan jika ingin berobat atau sekedar membutuhkan pemeriksaan kesehatan.
“Semoga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan begitu besarnya manfaat Program JKN ketika sakit. Saya sudah membuktikan dan mengalaminya sendiri,” tutup Idhar.