JawaPos.com–Usaha Menengah Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya makin berkembang pesat. Hal itu tidak lepas dari peran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memberikan perhatian, pendampingan, hingga perlindungan, aset atau karya produk.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, seluruh pejabat aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya wajib menggunakan produk UMKM Kota Pahlawan. Produk UMKM sudah menyatu dengan denyut nadinya.
”Alhamdulillah UMKM sekarang menciptakan berbagai inovasi yang berkembang. Jadi mereka memiliki kesempatan untuk menjual produk lebih banyak, otomatis mereka sudah mengerti pasar. Pemerintah mendampingi dan harus tahu model (tren) sepatu dan baju saat ini seperti apa,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Minggu (12/3).
Karena itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggandeng desainer untuk menciptakan dan mengembangkan inovasi produk para pelaku UMKM. Langkah tersebut telah terealisasi.
Pemkot Surabaya menggandeng 14 desainer UMKM Surabaya yang berkolaborasi dengan 16 pembatik Surabaya. Hasilnya, mereka menciptakan delapan motif batik Surabaya atau yang dikenal sebagai Batik Suroboyo.
”Saya minta ajak desainer, nanti yang membayar pemkot. Contoh yang mendesain sepatu adalah mahasiswa desain produk (despro). Sehingga UMKM itu belajar, karena tidak bisa UMKM akan naik menjadi lebih tinggi kalau tidak melalui proses (belajar) ini,” ujar Eri Cahyadi.
Orang nomor satu di Surabaya itu memastikan, Pemkot Surabaya berkomitmen terus mendampingi para UMKM agar bisa menembus pasar internasional.
”Kalau soal omzet belum bergerak masif, ya tugas kita menaikkan produktivitas dengan melakukan pendampingan, tidak hanya teori. Harus dipakai dan dirasakan, kalau kita merasa nyaman maka yang lain pasti merasa nyaman. Alhamdulillah itu yang saya minta ke teman-teman pemkot, kita harus bangga dengan produk buatan Indonesia,” papar Eri.