JawaPos.com – PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI resmi melakukan pembelian 16 trainset (rangkaian kereta) kereta rel listrik (KRL) baru dari PT INKA (Persero) senilai Rp 4 triliun. Rangkaian kereta tersebut ditargetkan selesai pada 2025–2026.
Direktur Utama KCI Suryawan Putra Hia mengatakan, kontrak pengadaaan itu merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani KCI dengan INKA pada akhir 2022 lalu.
“Pengadaan sarana kereta ini merupakan komitmen kami dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN),” kata Suryawan melalui keterangan resmi yang dikutip JawaPos.com, Minggu (12/3).
Suryawan berharap, pengadaan kereta baru tersebut dapat meningkatkan kapasitas angkut, kenyamanan dan pelayanan kepada pengguna KRL. Sementara itu, Direktur Utama PT INKA (Persero), Eko Purwanto menyampaikan bahwa, kerja sama itu merupakan momentum untuk kebangkitan perkeretaapian nasional.
“Sebagai operator, baik PT KAI maupun KAI Commuter tentu ingin memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggannya, dan kami pun PT INKA selalu berkomitmen memberikan produk-produk berkualitas tinggi untuk kereta-kereta kami,” ujar Eko.
Sebelumnya, KAI Commuter merencanakan Pengadaan Kereta Bukan Baru alias bekas yakni untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi. Adapun jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 trainset pada 2023 dan 19 train set pada 2024.
Namun, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Hariyadi mengkritik rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk impor kereta bekas dari Jepang. Menurut Bambang, rencana impor kereta bekas tidak sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi yang ingin mengutamakan penggunaan industri dalam negeri.
’’Kita punya BUMN produsen kereta PT. INKA (Industri Kereta Api), bahkan beberapa negara sudah menggunakan produk mereka. LRT Jabodetabek aja buatan INKA, kok malah ngotot mau beli rongsokan dari Jepang,” kata Bambang Haryadi dalam laman resmi DPR, dikutip Kamis (2/3).
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal kuat impor rangkaian KRL bekas dari Jepang. Terutama untuk 10 train set atau rangkaian KRL yang dibutuhkan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk peremajaan yang dilakukan di tahun ini.‘’Memang harus kita lakukan (impor KRL bekas tahun ini) terutama untuk 10 train set,” kata Luhut saat ditemui di Kantor Kemenko Marvest, Jakarta Pusat, Jumat (3/3).
Meski demikian, Luhut mengungkapkan ada beberapa syarat untuk KCI agar bisa melakukan impor KRL bekas. Pertama, dari segi waktu pengadaan kereta dalam negeri memang bermasalah. Kedua, kata dia, impor diperbolehkan jika KCI telah lolos audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini guna memastikan agar KRL tidak dibeli oleh pihak ketiga dan ada penyimpangan harga. (*)