JawaPos.com–Strategi pembangunan Kota Surabaya menjadi daya tarik untuk dijadikan bahan diskusi dalam leaders camp dan Silakwil ICMI Jatim, pada Sabtu dan Minggu (11-12/3). Acara diselenggarakan di sebuah hotel di kawasan Surabaya Selatan menghadirkan Direktur Sekolah Pasca Sarjana Unair Badri Munir.
Sekda Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya melakukan langkah pelayanan untuk peningkatan SDM kota Surabaya. Dia memaparkan jumlah penduduk dan komitmen Pemkot Surabaya serta beberapa program dan strategi capaiannya.
”Surabaya ini mempunyai visi gotong royong menjadi kota global yang maju, humanis, dan berkelanjutan. Diawali dari visi itu, seluruh perangkat daerah yang diangkat diminta membuat komitmen capaian, komitmen capaian itu akan menjadi dasar evakuasi wali kota Surabaya kepada para OPD, camat dan lurah,” ujar Ikhsan.
Dalam hal membangun keluarga yang berkualitas, Ikhsan menjelaskan, pemerintah kota menjalankan program calon pengantin (cantin). Dalam program itu, calon pengantin didampingi sebagai upaya pembangunan SDM yang baik untuk masa yang akan datang.
”Program cantin ini akan membidik pasangan calon pengantin, data mereka akan terkoneksi dengan puskesmas. Selanjutnya akan dilakukan pendampingan kepada calon. Misalkan kesehatan calon, lalu pembekalan bagaimana membangun rumah tangga yang baik, bagaimana pengasuhan anak, dan lainnya berkaitan dengan membangun keluarga yang baik,” terang Ikhsan.
Menurut Ikhsan, Pemkot Surabaya tak bisa bekerja sendirian. Pemkot butuh mitra dalam mewujudkan visi misi.
”Bertemu di Silakwil ICMI Jatim ini merupakan sebuah kehormatan untuk berkolaborasi. Pemkot Surabaya tak akan bisa bekerja sendirian, semangat kami berkolaborasi ini menjadikan undangan ICMI adalah sebuah kehormatan, Pemkot akan senang hati dan berterima kasih, kalau ICMI menyediakan gagasan dan waktunya untuk berkolaborasi membantu melakukan capaian yang sudah kami programkan,” ucap Ikhsan.
Qudsi, salah satu pengurus ICMI Jatim yang membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, merespons dengan baik apa yang menjadi niat baik pemkot. ”Apa yang dilakukan pemkot ini adalah bagian dari kerja ICMI membangun keluarga emas, sehingga tak ada alasan bagi ICMI untuk tidak berkolaborasi dengan pemkot,” tutur Qudsi.
”Ini program baik dan mulia, harus dibantu dan didukung, tak ada alasan bagi ICMI untuk tidak berkolaborasi,” tambah Qudsi, yang juga dosen di Unair.
”Kami akan siapkan silabus bagaimana menyiapkan bagaimana membangun keluarga yang baik, bagaimana pengasuhan anak serta bagaimana manajemen pengelolaan masalah keluarga, sehingga akan terwujud keluarga yang tangguh, keluarga yang baik, mawaddah wa rohman,” ujar Qudsi.