JawaPos.com–Belanja APBD Kota Surabaya untuk sektor usaha mikro dan kecil (UMK) dan produk dalam negeri (PDN) tercatat sebagai yang terbesar se-Indonesia. Tercatat, belanja APBD Surabaya untuk UMK per 25 November 2022 sebesar Rp 1,2 triliun. Adapun belanja untuk PDN tembus Rp 1,7 triliun.
”Surabaya ini anggaran untuk UMKM Rp 1,2 triliun terbesar di Indonesia, Insya Allah tahun ini (APBD 2023) mengalokasikan anggaran senilai Rp 3 triliun. Semoga bisa mengurangi kemiskinan (penduduk miskin) dari 4,7 persen bisa turun menjadi 2 persen,” terang Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Tak hanya sampai di situ, lanjut Eri, agar UMKM Surabaya dapat berinteraksi dengan dunia digital, Pemkot Surabaya meluncurkan e-commerce pemerintahan pertama di Indonesia, yaitu e-Peken. Di aplikasi itu, pedagang toko kelontong menyediakan berbagai kebutuhan pokok. Konsumen tetapnya adalah para ASN Pemkot Surabaya yang diwajibkan membeli kebutuhan pokoknya dari aplikasi e-Peken tersebut.
”Kini e-Peken itu dibuka untuk publik. Dengan begitu, semua orang bisa ikut berbelanja di e-commerce tersebut,” papar Eri.
Menurut dia, pemerintah sejatinya adalah pelayan umat. Karena itu harus menjadi contoh menggunakan produk UMKM.
”Teman-teman pemkot sudah memulai, seperti memakai batik dan sepatu UMKM, kalau model sedikit? Yang salah adalah pemerintah karena kita adalah pembimbing UMKM,” ucap Eri.