Sesuai dengan namanya, eksistensi bukit yang terletak di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Ponorogo, tersebut tak terlepas dari sumbangsih Presiden Ke-2 RI Soeharto. Kini, kawasan itu disulap menjadi destinasi wisata.

DUA Patung Soeharto berdiri tegak di dekat pintu masuk objek wisata yang selalu dipenuhi para wisatawan. Mereka bergantian berfoto di depannya dengan beragam gaya.

Ya, dua patung presiden ke-2 RI itu memang merupakan salah satu spot paling diburu para wisatawan yang datang ke sana. ”Melihat patung ini, saya jadi teringat masa-masa kepemimpinan Pak Harto,” kata Saryanto, warga Desa Karanglor, Wonogiri.

Tak hanya bentuknya yang mengundang kagum para wisatawan, dua patung tersebut juga mengandung nilai sejarah dan budaya. Itu terlihat dari aksara Jawa kuno yang terukir di monumen berlapis keramik tersebut.

Selain kemegahan dua patung itu, Bukit Soeharto menawarkan sederet keindahan bagi para traveler. Area taman di sekitar patung tertata begitu rapi dan asri.

Keindahan alam khas perbukitannya juga membuat siapa pun yang datang akan merasakan ketenangan. Apalagi jika disaksikan melalui gazebo yang berdiri di atas bukit. View-nya begitu lapang dan hijau.

Jernihnya air sungai menambah kesejukan objek wisata itu. Pengunjung yang ingin bersantai sambil kulineran tak perlu khawatir. Ada begitu banyak menu makanan-minuman khas Ponorogo yang disajikan para pelaku UMKM.

Wajar jika objek wisata yang satu itu mengusung tema tentang Soeharto. Sebab, presiden yang memimpin negeri ini selama 32 tahun tersebut memiliki sejarah terhadap perkembangan bukit itu sehingga namanya diabadikan.

”Pak Harto pernah datang ke Desa Biting untuk melakukan penghijauan. Sekitar tahun 1978. Lalu, dibangun monumen sebagai tetenger. Lokasinya di atas bukit,” kata Wahyu Kuncoro, pengelola Bukit Soeharto.

Kemegahan monumen itulah yang membuat warga desa tersebut berinisiatif untuk mengembangkan kawasan Bukit Soeharto. ”Kami berinisiatif membangun kawasan monumen. Ada permohonan izin ke Perhutani dan keluarga Presiden Soeharto,” kata Ikun, sapaan akrab Wahyu.

Pembangunan dimulai pada 2019. Yang dilakukan, antara lain, penghijauan untuk taman, pembuatan gazebo, serta pelebaran jalan akses ke area monumen.

Setahun berselang, yakni Desember 2020, objek wisata Bukit Soeharto pun dibuka untuk umum. ”Pembangunannya sebenarnya belum rampung. Tapi, sudah dibuka karena antusiasme masyarakat untuk datang cukup tinggi,” kata Ikun.

Karena itu, lanjut pria asal Badegan tersebut, pengembangan Bukit Soeharto masih terus dilakukan. ”Di antaranya, mempersiapkan tempat-tempat parkir untuk kendaraan. Selain itu, ada homestay yang dibangun tepat di depan kawasan wisata,” jelasnya.

Meski pengembangannya masih berlangsung, keberadaan Bukit Soeharto sudah mampu meramaikan kawasan perbatasan Jateng–Jatim di Ponorogo yang semula sepi.

Taman Sumorobangun, Rest Area Sekaligus Nguri-uri Budaya

PENGUNJUNG Bukit Soeharto juga bisa menikmati objek wisata lain yang ada di Desa Biting. Yakni, Taman Sumorobangun. Sama, destinasi itu juga menawarkan keindahan dan kesegaran alam khas pedesaan.

Taman Sumorobangun berada tak jauh dari Bukit Soeharto. Dari arah pusat Kota Ponorogo, jaraknya sekitar 1 kilometer. Letaknya juga strategis. Berada persis di pinggir jalan Ponorogo–Wonogiri.

UNTUK BERSANTAI: Para pengunjung objek isata Bukit Soeharto bisa menikmati keindahan alam sambil bersantai di gazebo yang disediakan pengelola. (Eko Hendri/Jawa Pos)

Taman itu dibangun di atas tanah kas desa (TKD) yang dulunya gersang. Perangkat dan warga desa lantas menyulapnya jadi rest area. Fasilitasnya, antara lain, tempat parkir luar, ruko-ruko yang menjual kuliner khas Ponorogo, dan taman yang tertata rapi.

’’Alhamdullilah. Karena yang datang banyak, kami mendapatkan penghargaan wisata dari pemerintah provinsi tahun lalu (2022, Red),” kata Kades Biting Bambang Warsito.

Selain menawarkan perpaduan keindahan alam serta penataan taman yang artistik, Taman Sumorobangun memiliki ikon lain. Yakni, Jembatan Pelangi.

Sesuai namanya, jembatan itu dihiasi aneka ragam warna. Dua patung di sampingnya membuat jembatan tersebut terlihat kokoh. ”Yang mampir biasanya pengendara dari jauh. Mereka istirahat di gazebo taman sebelum melanjutkan perjalanan,” kata Bambang.

Pengelola Taman Sumorobangun juga berupaya nguri-uri budaya. Ada gedung khusus di dekat taman yang disiapkan untuk pelaku seni. Di sana ada gamelan yang jumlahnya lengkap.

Di Taman Sumorobangun juga terdapat area khusus bagi penggemar olahraga paralayang. Lokasinya tepat di atas taman.

’’Memang belum cukup terkenal. Tapi, sudah ada banyak atlet yang lahir dari tempat tersebut,” tambah Bambang.

SEKILAS TENTANG BUKIT SOEHARTO, PONOROGO

– Terletak di Desa Biting, Kecamatan Badegan

– Mulai dibuka pada Desember 2020

FASILITAS/WAHANA YANG BISA DINIKMATI DI ANTARANYA

– Kawasan taman serta gazebo di kawasan bukit

– Patung Soeharto

– Taman bermain anak

– Rest area serta sentra kuliner

By admin