JawaPos.com – Manajemen Trigana memastikan tidak akan melayani penerbangan ke Dekai Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, hingga batas waktu yang tidak ditentukan menyusul insiden pesawat Boeing 737-500 miliknya ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Aviation Security and Safety Manager Trigana Air, Kapten Alfred, Sabtu (11/3) malam, membenarkan dihentikannya pelayanan penerbangan ke Dekai hingga batas waktu yang belum ditentukan.
“Memang benar kami untuk sementara menghentikan penerbangan ke Dekai dan saat ini sedang konsolidasi internal,” kata Kapten Alfred melalui pesan singkatnya diterima di Asmat, Papua, Sabtu (11/3).
Sementara itu salah satu penumpang yang turut dalam pesawat tersebut mengungkapkan sesaat setelah lepas landas memang sempat terdengar bunyi tembakan satu kali. Bunyi tembakan diperkirakan saat pesawat masih berada di sekitar ujung landasan dan di atas kali atau sungai kecil.
Penumpang sempat bertanya-tanya. Tidak ada korban dalam insiden tersebut dan pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Sentani.
“Alhamdulillah kami tiba dengan selamat di Sentani,” ungkapnya tanpa mau identitasnya diungkap.
Pesawat itu terbang pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 14.06 WIT setelah lepas landas dari Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan dengan membawa 66 penumpang.
Sebelumnya, KKB pada Sabtu (11/3) dilaporkan menembak pesawat Boeing Trigana Air IL 222 Seri 300 dengan nomor penerbangan PK–YSC sesaat setelah terbang dari bandara Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Pesawat terbang sekitar pukul 14.06 WIT setelah take off atau tinggal landas dari Bandara Dekai Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Benny Prabowo kepada ANTARA, Sabtu (11/3) petang mengakui adanya laporan terkait ditembaknya pesawat milik Trigana sesaat setelah tinggal landas dari Dekai.
“Pesawat tersebut sudah mendarat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura dengan selamat membawa 66 orang penumpang,” ungkap Kombes Benny.