JawaPos.com – Perhelatan BNI Java Jazz 2023 pada 2-4 Juni 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta, akan diwarnai sejumlah kolaborasi. Hal itu diungkapkan Dewi Gontha selaku President Director PT Java Festival Production.
“Kita tetap melakukan kolaborasi-kolaborasi yang harapannya hanya bisa dilihat di Java Jazz, tidak ada di tempat lain,” ujar Dewi Gontha kepada JawaPos.com Sabtu (11/3).
Hanya, Dewi belum dapat memberikan bocoran soal nama artis yang akan perform dengan konsep kolaborasi di Java Jazz nanti karena masih dalam proses pembicaraan. Dia hanya bisa memberikan kisi-kisinya untuk sementara ini.
“Aku belum bisa sebutkan nama. Yang pasti kolaborasinya ada musisi Indonesia sama asing, ada asing sama asing. Kita juga ada tribute terhadap musisi jazz yang cukup senior, musisi jazz asing,” jelas Dewi Gontha.
Dari sisi line up musisi, Java Jazz 2023 akan menampilkan musisi yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan usia. Mulai dari usia muda sampai dengan mereka yang sudah cukup berumur namun loyal selalu datang setiap tahunnya ke gelaran Java Jazz.
Oleh karena itu, selain menghadirkan musisi muda, gelaran Java Jazz tahun ini juga akan menghadirkan musisi era 80-an sampai 2000-an dengan persentase sekitar 60:40.
“Penonton kita secara umur 18-24 dan 25-35, itu paling besar. Tahun 2018 kita mencoba regenerasi pasar atau audiens supaya terus bertambah penontonnya. Tapi ada masukan dari tahun lalu, orang yang sudah datang tahun-tahun sebelumnya merasa, ‘kok artis sekarang muda-muda banget ya.’ Jadi di tahun ini kita coba untuk balance,” jelas Dewi.
Dewi Gontha menyebut pihaknya menginginkan Java Jazz bisa menjadi tempat untuk menciptakan kenangan masa depan atau bernostalgia dengan memori masa lalu. Oleh karena itu, hasil diskusi bersama tim, akhirnya diputuskan Java Jazz 2023 mengusung tema ‘Let Music Lead Your Memories.’