JawaPos.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen memenuhi Konvensi Hak Anak (KHA) melalui berbagai cara. Salah satunya adalah menggelar roadshow, sekaligus sosialisasi mengenai KHA bersama Forum Anak Surabaya (FAS), di Lantai 4 Gedung Siola, Sabtu (11/3).
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya mengajak perwakilan anggota FAS kelurahan dan kecamatan di Kota Surabaya untuk berdiskusi bersama. Selain berdiskusi, anggota FAS kelurahan dan kecamatan dipersilakan menyuarakan pendapat permasalahan anak di wilayahnya.
Pengurus FAS Kota Surabaya Giyo Fikri Haqiqi mengatakan, kegiatan itu dilakukan secara bergiliran. Sebelumnya, diikuti perwakilan FAS dari kecamatan di wilayah Surabaya selatan, utara, pusat.
Hari ini (11/3), dia mengajak perwakilan FAS dari wilayah Surabaya timur dan barat. Kegiatan itu untuk mendukung Surabaya kota layak anak.
”Karena indikator sebuah kota disebut layak anak adalah harus ada forum anak di kecamatan dan kelurahan, bahkan provinsi,” kata Giyo.
Giyo menerangkan, dalam kegiatan tersebut perwakilan FAS kelurahan dan kecamatan diminta untuk menuliskan permasalahan atau peristiwa apa saja yang pernah terjadi di wilayahnya. Setiap kelompok diminta membuat rumusan masalah, baik itu bentuk tulisan maupun grafis yang dituang dalam kertas karton.
”Misal, di Kecamatan Sukomanunggal, nah mereka di kecamatan tersebut melihat kasus kekerasan atau tidak? Atau mengetahui permasalahan anak lainnya. Kalau ternyata mengetahui itu, mereka menulisnya di kertas karton dengan metode aku lihat, aku tahu, dan aku akan ….,” terang Giyo.
Giyo berharap dengan kegiatan sosialisasi itu, mereka menjadi tahu permasalahan apa yang terjadi dan melibatkan anak. Dengan begitu, mereka bisa menyampaikan pendapat, masukan, serta saran, kepada perangkat daerah (PD), lurah maupun camat di wilayahnya.
”Kami (FAS) berharap kepada lurah dan camat dan ayah bunda di dinas bisa memberikan ruang untuk forum anak, baik itu soal perlindungan anak maupun dalam perencanaan pembangunan Kota Surabaya ke depannya,” papar Giyo.