JawaPos.com – Viral video Ketua DPRD Luwu Timur, Aripin, menolak berjabat tangan dengan seorang warga di Kantor DPRD Luwu Timur. Video itu pun mengundang beragam reaksi dari netizen.
Dalam video berdurasi sekitar 20 detik itu, Aripin tampak menolak berjabat tangan dengan seorang pengunjung. Momen itu terjadi saat Aripin turun dari mobil dan hendak memasuki ruang gedung.
Aripin kemudian bertemu dengan bapak paruh baya, tepat di depan pintu masuk yang sudah dijaga beberapa pihak keamanan. Bapak tersebut kemudian menyapa Aripin sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Namun, Aripin berjalan lurus seolah tak menggubris pengunjung yang mengajak berjabat tangan tersebut. Bapak itu pun hanya tersenyum, kemudian memilih berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Aripin mengaku baru tahu kalau videonya itu ramai beredar di grup WhatsApp hingga jejaring sosial lainnya.
Aripin membantah dirinya menolak pengunjung yang mau menyalaminya. “Saya tidak lihat tangannya mau salaman, saya juga tidak perhatikan. Waktu itu saya buru-buru,” ucap Aripin.
Dia mengaku sudah mendapat info bahwa dirinya harus segera menghadiri rapat yang digelar di gedung tersebut, yakni memimpin jalannya rapat paripurna.
Karena itu, dia meminta maaf atas peristiwa tersebut. Dia hanya berupaya datang ke tempat itu lebih cepat untuk menghadiri rapat.
Akan tetapi, netizen telanjur geram dengan sikap Aripin. Mereka menilai sikap Aripin begitu arogan, bahkan komentar pedas mengalir deras lewat jejaring sosial.
Netizen geram karena Aripin begitu angkuh tak mau bersalaman. Padahal, saat Aripin atau para pejabat lain belum mendapatkan posisi seperti saat ini, mereka biasanya selalu manis dengan rakyat.
“Jangan ada kata ‘maaf saya lagi buru-buru soalnya ada rapat penting’ alasan klasik,” tulis akun AnggiMarkonosss di Tiktok.
Ada pula yang mendukung sang bapak, seperti akun Nukuhehe86, dengan menulis. “Allah telah menghindari tanganmu dari sentuhan tangan2 kotor kek, tetap semangat.”
Sementara akun user238611304565 merespons dengan menulis. “Ingat bapak yang terhormat, rakyat yang pilih kita. Apalagi itu bapak lebih tua dari kita.”
Akun W.H Soeharto RI tak mau ketinggalan dengan menulis. “Jika kamu ingin mengetahui karakter seseorang, kasih dia kedudukan tinggi.”