JawaPos.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta seluruh stakeholder dapat bekerja sama dalam pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Sebab, sampai saat ini pengungsi masih banyak.
“Ada yang masih mengungsi. Ini kita pastikan agar kebutuhan dasar selama mengungsi ini bisa terpenuhi,” kata Suharyanto, Jumat (10/3).
Suharyanto mendorong agar semua berupaya semaksimal mungkin. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan warga pengungsi dapat terpenuhi.
“Semuanya berusaha semaksimal mungkin agar kebutuhan warga terdampak ini terpenuhi,” jelasnya.
Sebelumnya, Suharyanto mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan warga terdampak tidak hanya yang berada di tempat pengungsian saja. Dia menyarankan apabila warga tidak berkenan dipengungsian, maka dapat menyewa rumah dengan sistem kontrak dan biaya akan ditanggung negara selama masa darurat. Oleh sebab itu, pendataan menjadi hal yang sangat perlu dilakukan.
“Nanti dapat uang kontrak dari negara. Itu jumlahnya sesuai dengan aturan Rp 500 ribu per kepala keluarga per bulan,” imbuh Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto juga memberikan alternatif lain kepada warga terdampak. Apabila lebih berkenan tinggal di dekat rumahnya sendiri, maka tim satgas gabungan dapat memenuhi kebutuhannya mulai dari tenda, matras, selimut, lampu garam dan sebagainya.
“Atau memang inginnya di dekat rumahnya yang rusak. Di tenda misalkan, ya kita siapkan,” pungkas Suharyanto.
Berdasarkan data per Rabu (8/3) dini hari, jumlah pengungsi sebanyak 1.216 jiwa yang terbagi di empat titik lokasi. Rinciannya, sebanyak 219 jiwa di PLBN Serasan, 215 jiwa di Puskesmas Serasan, 500 jiwa di Masjid Al-Furqon dan 282 jiwa di SMAN 1 Serasan. Data ini dimutakhirkan oleh Bupati Natuna yang menyebutkan bahwa total pengungsi per Rabu siang (8/3) berjumlah setidaknya 1.300 orang.