JawaPos.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar workshop peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di tingkat desa, Rabu (8/3) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.
Kegiatan yang diikuti 325 kepala desa se-Kabupaten Probolinggo ini dihadiri Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan Hoiruddin Hasibuan, Direktur Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Murtono, Kepala Balai Besar Pemerintahan Desa di Malang, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, para pejabat dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Hoiruddin mengaku sangat senang dan bangga karena kepala desa (kades) di Kabupaten Probolinggo sudah banyak yang mengembangkan potensi yang ada di desanya dalam rangka meningkatkan ekonomi di desa.
“Setelah saya melakukan kunjungan dan melihat desa-desa di Kabupaten Probolinggo, banyak desa yang berhasil mengembangkan potensi desanya. Harapannya desa-desa ini bisa menjadi percontohan yang dapat ditularkan ke desa-desa lain di seluruh Indonesia,” ungkap Hoiruddin Hasibuan.
Hoiruddin meminta kepada kepala desa agar memaksimalkan potensi dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk menunjang program pembangunan yang ada di desa.
“Carilah sumber-sumber pendapatan di desa agar program pembangunan di desa bisa lebih maksimal,” jelasnya.
Menurut Hoiruddin, pertumbuhan ekonomi dari desa yang sudah dikunjungi di Kabupaten Probolinggo sudah sangat bagus sebagai upaya meningkatkan ekonomi di daerah masing-masing.
“Kalau bisa masing-masing desa di Kabupaten Probolinggo mempunyai kelebihan. Sehingga mempunyai semacam produk khusus dari masing-masing desa yang bisa meningkatkan ekonomi di desa tersebut. Jika butuh permodalan, nantinya bisa berhubungan dengan perbankan,” katanya.
Hoiruddin menambahkan, ada beberapa program nasional yang perlu mendapatkan dukungan dari desa. Di antaranya pemulihan ekonomi pasca pandemi, penurunan stunting dan pengurangan kemiskinan ekstrim.
”Alhamdulillah di Kabupaten Probolinggo sudah dijalankan dengan baik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita turunkan angkanya. Namun semua itu perlu dukungan dengan data yang akurat,” ujarnya.