JawaPos.com–Tim PKM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung (FISIP Unpas) membuat program Optimalisasi Peran Karang Taruna. Yakni perancangan kampanye komunikasi peduli lingkungan penanganan sampah di Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Ketua Tim PKM FISIP Unpas Dhini Ardianti mengatakan, masyarakat Kecamatan Jalancagak memiliki populasi sebanyak 47.894 jiwa. Dengan populasi yang cukup besar itu menghasilkan sampah yang cukup banyak setiap hari.
”Selama ini, masyarakat pun belum sepenuhnya menyadari pentingnya untuk kesadaran lingkungan melalui pemilahan sampah,” ujar Dhini Ardianti.
Menurut dia, dengan pemilahan sampah dapat mengurangi sampah yang terangkut ke TPA atau bahkan menumpuk di jalanan dan lahan-lahan kosong. Karena itu, dibutuhkan perancangan kampanye oleh Karang Taruna sebagai generasi muda dan agen perubahan.
”dengan begitu, karang taruna turut mendorong kesadaran dan kepedulian lingkungan hidup di daerahnya, sehingga dapat menciptakan lingkungan hidup bersih dan sehat,” papar Dhini.
Dhini menjelaskan, permasalahan di Kecamatan Jalancagak adalah minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan menangani sampah. Karang taruna setempat belum mampu dan memahami tentang pengelolaan sampah dengan baik.
”Ini salah satunya karena keterbatasan informasi dan juga pendekatan komunikasi kepada masyarakat sehingga kebersihan lingkungan masih belum terwujud di Kecamatan Jalancagak,” tutur Dhini Ardianti.
”Solusi dalam memecahkan permasalahan ini adalah memberikan pemahaman melalui peningkatan environmental awareness melalui perancangan kampanye yang dilakukan pemuda, dari pemuda, untuk pemuda dan warga,” jelas dia.
Kampanye itu akan dirancang secara komprehensif, melalui pemanfaatan perangkat media komunikasi, bekerja sama membuat konten-konten inspiratif bertema peduli lingkungan, dan menangani sampah di sekitar mereka.
Sementara itu, Anggota Tim PKM Vera Hermawan mengatakan, metode pelaksanaan menggunakan pendekatan PRA (Participation Rural Appraisal). Yakni menekankan pada keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat dalam seluruh rangkaian kegiatan dan peningkatan kemandirian serta kekuatan internal dalam masyarakat.
”Tahap yang dilakukan adalah memberikan pendampingan dan juga menyiapkan rancangan kampanye komunikasi, diawali dengan pre-test melalui kuesioner, kemudian menayangkan film dokumenter tentang kerusakan alam, dan pada tahap selanjutnya pendampingan merancang konsep, tema, pesan, strategi, dan taktik,” terang Vera.
Selanjutnya, tambah dia, membuat akun media sosial dan menyiapkan konten untuk dibagikan di akun media sosial tersebut. Hal itu diharapkan dapat menjadi bagian dari kontribusi karang taruna sebagai generasi penerus bangsa dalam menjaga kebersihan lingkungan pada era digital.