JawaPos.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ektremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE). Hal ini dilakukan untuk perang melawan aksi terorisme.
“Semakin terlihat RAN PE merupakan kebijakan yang dinamis yang dilakukan oleh seluruh pihak pemerintah dan organisasi, ini merupakan perang total melawan terorisme dengan program mitigasi di hulu untuk meningkatkan daya tangkal terhadap narasi-narasi yang bertentangan dengan sistem bangsa kita Pancasila,” kata Boy Rafli dalam keterangannya, Jumat (10/3).
Hingga 2022, sebanyak 97 aksi kolaborasi multipihak telah berhasil dilaksanakan. Menurut Boy Rafli, RAN PE di daerah juga dapat diaplikasikan melalui pembentukan Kelompok Kerja Tematis RAN PE yang diharapkan, dapat mendorong kerja kolaboratif antara pemerintah dan para pemangku kepentingan di masyarakat.
RAN PE Awards 2023 juga menjadi momen peluncuran Forum Kemitraan Nasional antara Pemerintah dengan Pemangku Kepentingan di masyarakat. Ia menyebut, Forum Kemitraan ini merupakan wadah untuk mendorong efektivitas pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada terorisme.
“RAN PE adalah kebutuhan bersama, negara ini kita butuh kondisi yang aman damai terbebas dari kejahatan terorisme, diharapkan dapat memperkuat program berkelanjutan dan kolaborasi,” tegas Boy Rafli.
Sementara itu, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid optimis kolaborasi pemerintah dengan organisasi masyarakat, dalam keberhasilan dalam mencegah paham radikalisme dan aksi kekerasan.
“Mewakili masyarakat sipil kami punya komitmen besar dan percaya kerja sama pemerintah dengan masyarakat sipil adalah kunci sukses keberhasilan Indonesia dalam melakukan pencegahan terorisme,” pungkas Yenny.