JawaPos.com–Bio Farma menerima kunjungan kerja dari delegasi Zimbabwe yang dipimpin Chef Director Curative Dr. M. G. M. Hove, di Kota Bandung. Kunjungan itu sebagai penjajakan lebih lanjut atas potensi kemitraan antara Bio Farma dengan negara Zimbabwe.
Humas Bio Farma menyatakan, Chief Direction Curative Hove menyampaikan terima kasih kepada Bio Farma atas penerimaan dan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut tentang peluang kerja sama.
”Kami senang bisa berkunjung Ke Bio Farma dan berharap ke depannya ada kesepakatan untuk bertukar informasi terkait teknologi kesehatan Bio Farma dan Zimbabwe dalam produksi dan pendistribusian vaksin,” kata Hove seperti dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Wakil Presiden Zimbabwe Jenderal (Purn) Constantino Chiwenga juga berkunjung ke Bio Farma pada 20 Mei 2022. Kunjungan itu untuk mencari potensi-potensi kerja sama dalam bidang kesehatan, khususnya dalam bidang pembuatan dan distribusi vaksin.
Selain berkunjung ke fasilitas produksi Bio Farma Pasteur Bandung, para delegasi Zimbabwe juga berkunjung ke fasilitas manufaktur Kimia Farma di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Kunjungan kerja delegasi Zimbabwe tersebut didampingi Nathpharm Board Chairperson Ruth R. Kaseke, Acting Ambassador Zimbabwe to Indonesia Ms. Viola Matongorere, dan Counsellor Embassy of Zimbabwe Hillary Makumbe, beserta tim delegasi Zimbabwe serta Duta Besar RI for Zimbabwe Dewa Made J. Sastrawan.
Kunjungan diterima Wakil Direktur Utama Bio Farma Soleh Ayubi, Direktur Penelitain & Pengembangan Bisnis Bio Farma Yuliana Indriati, beserta tim ekspert Bio Farma.
Soleh Ayubi mengatakan, Bio Farma Group memiliki berbagai produk mulai dari vaksin, vitamin, medis, obat-obatan, alat kesehatan, dan layanan kesehatan lainnya.
”Bio Farma telah mengekspor produk vaksin ke lebih dari 150 negara. Dalam hal pelayanan kesehatan, Bio Farma telah melayani 42 juta jiwa setiap tahun. Apa yang telah dilakukan Bio Farma Grup sekarang adalah mengintegrasikan portofolio bisnis, untuk memperkuat kolaborasi secara global,” ujar Soleh Ayubi.
Dia mengatakan, Bio Farma merupakan perusahaan yang sangat memiliki concern dalam strategi kolaborasi.
”Kita membuka lebar pintu untuk perusahaan institusi penelitian atau pemerintah, agar mempererat dan memperkuat kolaborasi antara kita bisa dari komersial dan penelitian atau apapun yang kami eksplorasi lebih lanjut,” tambah Soleh Ayubi.