JawaPos.com – Lionel Messi bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2021. Dia membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menjalani musim debutnya yang agak kurang bersemangat di ibu kota Prancis, walau La Pulga telah melakukan jauh lebih baik musim ini.
Tetapi, di belakang tersingkirnya PSG dari babak 16 besar Liga Champions, fakta dari statistik tampaknya menjabarkan bahwa megabintang asal Argentina itu gagal di PSG.
Messi tidak diragukan lagi adalah salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa. Bakat, keterampilan, dan kesuksesannya di lapangan tidak dapat disangkal. Namun, statusnya sebagai superstar membuatnya sering dinilai dengan skala yang berbeda dari pemain lain.
Salah satu alasannya adalah besarnya pencapaian La Pulga. Pemain berusia 35 tahun itu telah memenangkan banyak penghargaan individu, termasuk tujuh Ballon d’Or dan telah memenangkan banyak trofi, baik di level klub maupun internasional.
Tanpa basa-basi lagi, mari kita lihat lima alasan mengapa Lionel Messi gagal di PSG.
5. Lionel Messi belum membuat PSG menjadi tim yang lebih baik
PSG telah menjadi tim sepak bola paling dominan di Prancis selama beberapa tahun belakangan. Mereka telah memenangkan gelar Ligue 1 sebanyak delapan kali dalam 10 musim terakhir. Kedatangan Messi tidak mengubah nasib mereka atau meningkatkan tim secara drastis.
PSG secara konsisten memiliki skuad papan atas dalam beberapa tahun terakhir. Penampilan terbaik mereka di Liga Champions belakangan ini adalah perjalanan ke final edisi 2019/2020, di mana mereka kalah dari Bayern Muenchen. Itu sebelum Messi tiba di klub.
Sementara Messi telah menghasilkan banyak momen ajaib untuk Les Parisiens sejak tiba di Parc des Princes, itu pun harus dibayar mahal.
Pada usia 35 tahun, Messi sebenarnya tidak memiliki kekuatan yang sama untuk melacak dan bertahan secara ekstensif. Dengan demikian, anggota tim lainnya terpaksa berbagi beban itu.
4. Messi hilang dalam pertandingan besar
Messi absen dalam beberapa pertandingan terbesar yang pernah dia mainkan bersama Paris Saint-Germain sejak bergabung dengan klub tersebut pada musim panas 2021. Ini termasuk dua leg babak 16 besar Liga Champions 2021/2022 melawan Real Madrid.
Messi juga absen di babak 16 besar Liga Champions musim ini. Mantan ikon Barcelona itu gagal menciptakan atau mencetak gol dalam dua leg melawan Bayern. Dia dibawa untuk membuat perbedaan pada malam-malam besar, tapi dia gagal melakukannya.
3. Kedatangan Messi berdampak buruk pada rencana jangka panjang PSG
Meski kedatangan Lionel Messi di PSG menambah dimensi baru pada kemampuan menyerang tim, hal itu juga menimbulkan beberapa tantangan bagi perencanaan jangka panjang klub. Messi berusia 35 tahun, dan gajinya yang besar membatasi kemampuan PSG untuk berinvestasi pada pemain yang lebih muda dan membangun masa depan.
Kedatangan Messi membuat PSG mengalihkan fokus mereka dari rencana jangka panjang. Selain Messi, Kylian Mbappe, dan Neymar, dua opsi penyerang yang mereka miliki adalah Hugo Ekitike yang berusia 20 tahun dan Ilyes Housni yang kini berusia 17 tahun. Keduanya hanya memainkan dua pertandingan di semua kompetisi musim ini.
2. Messi tidak membantu PSG memenangkan Liga Champions
PSG adalah salah satu klub terkaya di dunia dan telah berinvestasi besar-besaran di bursa transfer belakangan ini. Mereka adalah tim yang ambisius dan memenangkan Liga Champions akan menjadi pencapaian puncak bagi mereka.
Namun, terlepas dari semua superstar yang berhasil mereka rekrut dan semua pelatih elit yang mereka miliki untuk mengelola klub, PSG belum mampu meraih kejayaan Eropa. Kedatangan Messi seharusnya membantu mengubah nasib mereka.
Namun, sejak Messi bergabung dengan klub, PSG sudah dua kali tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar.
1. Kylian Mbappe bisa saja merasa tersingkir
Sebelum kedatangan Messi, Kylian Mbappe perlahan memantapkan dirinya sebagai pemain utama di PSG. Dia menikmati kebebasan yang menyertainya. Mbappe mampu mengekspresikan diri sepenuhnya di lapangan dan dia memiliki pemahaman yang baik dengan Neymar.
Menyusul integrasi Messi ke tim, Mbappe harus berperan sebagai penyerang tengah yang out-and-out. Striker asal Prancis itu juga nyaris meninggalkan klub dan keputusan Mbappe untuk melakukannya tampaknya dibenarkan karena PSG tidak melakukan apa pun untuk membangun masa depan.
Terlepas dari kenyataan bahwa pemain berusia 24 tahun itu menandatangani kontrak baru musim panas lalu, Mbappe terus dikaitkan menuju pintu keluar Parc des Princes.