JawaPos.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) mengumumkan bahwa pembangunan tangga tambahan di Stasiun Manggarai sedang dilakukan. Adapun jumlah tangga yang dibangun sebanyak lima tangga.
Secara rinci, mencakup dua tangga tambahan di sisi utara peron lantai 2 menuju concourse. Lalu, tiga tangga tambahan yang dibangun untuk menghubungkan concourse menuju lantai dasar.
“Saat ini DJKA tengah membangun tangga tambahan di peron Stasiun Manggarai untuk menambah alternatif akses penumpang dalam berpindah peron,” tulis DJKA dalam unggahannya di media sosial, Kamis (9/3).
Terkait pembangunan ini, DJKA meminta kepada penumpang yang akan naik Kereta Rel Listrik atau KRL di jalur 5 dan 6 Stasiun Manggarai untuk dapat berhati-hati. Pihaknya pun meminta maaf apabila selama pembangunan ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi seluruh para penumpang.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat pembangunan tangga tambahan ini. Mohon doa dan dukungannya agar lima tangga tambahan tersebut dapat segera selesai dibangun, ya!,” tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait kepadatan penumpang Kereta Rel Listrik atau KRL di Stasiun Manggarai. Guna mengatasi persoalan itu, Kemenhub mengaku telah menyiapkan solusi sementara dan jangka panjang.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, salah satu solusi sementara yang akan dilakukan yaitu dengan menambah tangga untuk bisa mengurai kepadatan akses di Stasiun Manggarai.
“Kami akan lakukan beberapa solusi sementara, salah satunya adalah menambah tangga untuk bisa mengurai akses. (Terutama untuk akses) begitu turun dari kereta untuk keluar dari stasiun. Akses ini (akan) ditambah,” kata Adita saat ditemui usai acara Ngobras di Kantor Kemenhub Jakarta, Senin (20/2).
“Ini memang butuh waktu, tapi setidaknya ini menjadi solusi untuk jangka pendek yang paling memungkinkan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, solusi tersebut diputuskan berdasarkan hasil identifikasi soal kepadatan yang terjadi pada jam-jam tertentu.
“Solusi sementara, kami identifikasi bahwa sebenanya terjadi di jam-jam tertentu khususnya di jam keberangkatan kerja dan jam kepulangan. Di jam kepulangan lebih terbagi, tetapi untuk di jam keberangkatan ini sepertinya tertumpuk di jam-jam tertentu,” jelasnya.