JawaPos.com – Sosok berinisial APA seperti tidak banyak tercium dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora. Padahal APA diduga sebagai pihak yang pertama kali memberitahukan kepada Mario Dandy Satriyo bahwa kekasihnya berinisial AG mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari David.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, APA sudah pernah diperiksa penyidik saat penanganan kasus masih dipegang oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Dia dimintai keterangan dalam posisi sebagai saksi
“APA ini sudah diperiksa saat di Jakarta Selatan. Kami sampaikan sekali lagi equality before the law. Semua sama di mata hukum,” kata Hengki kepada wartawan, Kamis (9/3).
Hengki mengatakan, APA tidak menutup kemungkinan kembali diperiksa jika dibutuhkan. Namun, sampai dengan sekarang, rencana tersebut belum ada.
“Kalau kami butuhkan untuk pemeriksaan, kami akan periksa kembali di Polda Metro Jaya. Akan kami panggil kami konfrontasikan dengan beberapa tersangka,” jelasnya.
Sebelumnya, viral di media sosial Twitter informasi tentang penganiayaan dan penculikan terhadap anak di bawah umur bernama David. Korban dikabarkan sampai koma usai dianiaya oleh pria berinisial MDS yang berstatus sebagai anak seorang pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
Peristiwa bermula saat korban tengah bermain di rumah temannya pada 20 Februari 2023. Lalu mantan pacar David menghubungi, menanyakan lokasi korban dengan maksud hendak mengembalikan kartu pelajar.
David kemudian membagikan lokasi terkini. Lalu datang satu unit Jeep Rubicon warna hitam dengan plat nomor palsu. David kemudian mendatangi pelaku, hingga terjadi cekcok. Di situ korban dipukul oleh MDS sampai terkapar.
Korban dilaporkan mengalami luka serius di area kepala. Korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Medika karena dalam kondisi tak sadarkan diri hingga harus dirawat di ruang ICU. Pihak orang tua korban selanjutnya melaporkan kasus ini ke Polsek Pesanggrahan.