JawaPos.com – Pabrikan Jepang merek Honda mulai mengoperasikan pembangkit listrik sel hidrogen di pusat penelitian American Honda Motor Co., Inc di Torrance, California, Amerika Serikat.
Inisiatif ini memanfaatkan keahlian teknologi sel hidrogen Honda serta berkontribusi pada tujuan global Honda untuk mencapai netralitas karbon untuk semua produk serta aktivitas perusahaan pada tahun 2050.
Pembangkit listrik Honda ini digunakan untuk memasok daya cadangan darurat yang lebih ramah lingkungan ke pusat penelitian data American Honda Motor Co., Inc. Di masa depan, Honda akan mulai menerapkan stasioner canggih untuk manufaktur Honda dan pusat data secara global, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca perusahaan.
Demonstrasi unit sel bahan bakar stasioner ini memiliki kapasitas sekitar 500kW dan menggunakan kembali sistem sel bahan bakar dari kendaraan Honda Clarity.
Koji Moriyama selaku Project Lead of the Stationary Fuel Cell and Principal Engineer with American Honda R&D Business Unit dalam keterangan resminya mengatakan, pihaknya percaya hidrogen memiliki potensi besar dalam bahan bakar untuk daya cadangan yang berguna.
“Dengan memasang dan memanfaatkan teknologi inti kami serta menggunakan sistem bahan bakar hidrogen dalam berbagai aplikasi seperti pembangkit listrik stasioner, Honda memiliki tujuan untuk mendorong penggunaan hidrogen dan menyediakan energi bersih bagi pelanggan,” ungkapnya.
Honda mengambil pendekatan proaktif untuk meningkatkan penggunaan hidrogen sebagai sumber energi. Sebelumnya, merek ini telah mengumumkan bahwa mulai tahun 2024 akan memproduksi Honda CR-V berbahan bakar hidrogen (FCEV).
Honda baru-baru ini juga mengumumkan akan melanjutkan pengembangan bisnis di domain kendaraan komersial dan peralatan konstruksi. Merek berlogo H ini berkomitmen untuk mengatasi masalah lingkungan dan energi global dengan berusaha mewujudkan netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan pada 2050.
Untuk mencapai tujuan ini, Honda akan berusaha membuat kendaraan listrik baterai-listrik dan sel bahan bakar mewakili 100% penjualan mobil di dunia. AS dan global pada tahun 2040.