JawaPos.com – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah (pemda) untuk memberikan atensi yang mumpuni terhadap masalah penyebaran penyakit yang berasal dari binatang atau zoonosis. Dia menilai sampai sekarang pemda kurang menyadari untuk mencegah dan mengatasi penyakit tersebut.
Oleh karena itu, dengan adanya Permenko PMK Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru, Muhadjir berharap pemda dapat segera melakukan aksi dan penyesuaian.
“Dengan adanya Permenko PMK ini mudah-mudahan mengingatkan pemerintah-pemerintah daerah baik di provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia bahwa ada urusan yang selama ini agak nyaris terabaikan yaitu pencegahan penyakit zoonosis dan penularan baru,” ujarnya, Kamis (9/3).
Terbitnya Permenko PMK ini, kata Muhadjir, merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan, deteksi, dan respons menghadapi potensi terjadinya pandemi pada masa mendatang. Menurutnya, ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dan berpotensi memberikan dampak pada kesejahteraan rakyat.
“Kebijakan lintas sektor tersebut perlu diiringi dengan penguatan komunikasi, koordinasi, dan peningkatan kapasitas di semua kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah,” tegasnya.
Urbanisasi, perusakan habitat asli yang memungkinkan manusia dan hewan hidup berdampingan, perubahan iklim dan ekosistem, perubahan populasi, serta mutasi genetik mikroba, kata Muhadjir, bisa jadi penyebab menjamurnya penyakit baru.
“Indonesia merupakan salah satu negara hotspot di Asia yang punya risiko tinggi terjadinya penyakit infeksius baru dan dapat berdampak pada terjadinya kedaruratan ketahanan kesehatan nasional,” tandasnya.