JawaPos.com–Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah mengungkap produsen kartu SIM seluler yang sudah diaktivasi. Kartu tersebut dijual dengan menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) yang diduga hasil curian.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Kombespol Dwi Subagio mengatakan, satu pelaku berinisial KA, warga Banyuputih, Kabupaten Batang, ditangkap bersama barang bukti modem pool. Petugas juga menyita ribuan kartu perdana SIM yang sudah dan belum teraktivasi.
”Pelaku ini beroperasi sejak 2020, sudah sekitar tiga ribu kartu perdana dengan NIK milik orang lain yang telah dijual,” kata Dwi Subagio seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, kartu-kartu SIM ilegal itu sudah terjual secara daring di berbagai wilayah di Jawa dan Sumatra. Dalam menjalankan aksinya, tersangka membeli sekitar 32 modem pool yang digunakan sebagai perangkat untuk mengaktivasi kartu perdana dengan menggunakan NIK milik orang lain.
”Dengan puluhan modem tersebut, pelaku mampu mengaktivasi hingga lebih dari 500 kartu perdana,” papar Dwi Subagio.
Dia menjelaskan, tersangka membeli ribuan kartu perdana secara daring. Pelaku memperoleh berbagai NIK dari sebuah aplikasi yang saat ini masih ditelusuri produsennya.
”Pelaku mengaku lulusan SMA. Dia mampu memperoleh penghasilan hingga Rp 15 juta per bulan dari berjualan kartu SIM perdana tersebut,” tutur Dwi Subagio.
Bersama dengan pelaku, tambah Dwi Subagio, diamankan pula sekitar seribu kartu perdana berbagai jenis yang sudah diaktivasi dan siap diedarkan. Selain itu, terdapat sekitar 4.700 kartu yang belum sempat diaktivasi dengan mencuri data pribadi orang lain itu.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.