JawaPos.com–Kepolisian terus mendalami kasus robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang menyeret Wahyu Kenzo, crazy rich asal Malang, Jawa Timur, selaku founder. Salah satunya jumlah pengguna ATG.
Kapolresta Malang Kombespol Budhi Hermanto mengatakan, jumlah pengguna ATG terdeteksi mencapai 500 orang. Kerugiannya yang dialami pengguna diperkirakan Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.
Hingga kini, kepolisian belum melakukan penyitaan terhadap aset-aset milik Wahyu Kenzo. ”Baru dua hari melakukan penahanan. Kami masih membentuk tim dibantu dari jajaran Polda Jatim untuk tracing aset dan sudah mengirim surat ditreskrimsus dan PPATK untuk aset yang bersangkutan di-tracing,” papar Budhi Hermanto, polisi berpangkat tiga melati itu.
Kemudian, lanjut Budhi, terkait anggota atau member ATG yang mencapai 25 ribu, pihaknya bakal menindaklanjuti.
Sebelumnya, Wahyu Kenzo diamankan Polresta Malang di Surabaya pada 4 Maret. Wahyu Kenzo menjadi founder dari Robot Trading Auto Trade Gold (ATG).
”Ada dua LP yang ditangani Polresta Malang untuk kasus Wahyu Kenzo dalam kasus ATG,” papar Budhi.
Wahyu Kenzo dilaporkan terkait kasus penipuan robot trading ATG yang sebelumnya telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Dalam laporan itu, sebanyak 141 investor diduga menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp 15 miliar.
Kini, crazy rich asal Malang itu bersiap menghadapi dinginnya jeruji besi.