JawaPos.com – Sebanyak 7 jenazah dan 1 kantong potongan tubuh korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara belum teridentifikasi. Tim Disaster Victim Identification (DVI) menemui kendala dalam proses identifikasi.
“Kendala kami adalah kondisi jenazah, di mana kondisi jenazah yang belum (teridentifikasi) kebanyakan terbakarnya sempurna,” kata Karo Lab Pusdokkes Polri, Brigjen Prima Heru kepada wartawan, Rabu (8/3).
Oleh karena itu, butuh kehati-hatian dalam melakukan pemeriksaan. Butuh pencocokan berulang-ulang agar hasil yang didapat memiliki akurasi tinggi.
Selain itu, minimnya data antemotrem yang dilaporkan oleh anggota keluarga juga menjadi kendala utama. Sehingga proses identifikasi yang dilakukan ini jadi panjang.
“Sehingga kita mengandalkan metode terakhir yang dapat diandalkan yaitu DNA. Jadi minimnya data antemotrem,” jelasnya.
Sebelumnya, Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, mengalami kebakaran. Api yang membesar dan asap hitam terlihat membumbung tinggi di udara. Hal itu dikonfirmasi pihak Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelematan (Gulkarmat) DKI Jakarta.
“Objek pipa bensin Pertamina,” ujar Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto dalam keterangannya, Jumat (3/3). Menurut Mulat, kejadian itu tepatnya terjadi di Jl. Tanah merah Bawah Rt 012 Rw 09 Kel. Rawa Badak Selatan, Kec. Koja, Jakarta Utara.
Corporate Secretariat Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengonfirmasi kebenaran peristiwa kebakaran di kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara.
Adapun terkait penyebabnya, Irto menyebut pihaknya belum mengetahui. Pasalnya saat ini hal yang sedang diupayakan adalah pemadaman. “Kita belum tahu penyebabnya. Mohon doanya,” kata Irto.