JawaPos.com – Pemerintah menghadapi tantangan besar dalam mencapai target 100 persen penetrasi internet pada 2024. Terutama dalam dalam membangun jaringan backhaul. Pasalnya, kondisi geografis Indonesia terdiri atas kepulauan dan pegunungan.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengatakan, salah satu cara untuk membangun jaringan backhaul dengan satelit Low Earth Orbit (LEO). Saat ini LEO yang sudah mendapat izin dari Kementerian Kominfo baru Telkomsat by Starlink.
“Agar penetrasi jaringan internet itu dapat terpenuhi tidak lain harus berkolaborasi dengan Telkomsat,” ujar Muhammad Arif dalam keterangannya kepada JawaPos.com, Rabu (8/3).
Muhammad Arif mengatakan, selama ini ketika anggota APJII ingin menyediakan jaringan internet di daerah terpencil, mereka kerap terkendala ketersediaan jaringan backhaul.
Maka dari itu, APJII dan Telkomsat menyatakan secara resmi berkolaborasi pada Senin (6/3). Kesepakatan itu ditandatangani di Jakarta. Kolaborasi itu diharapkan dapat menciptakan layanan broadband di daerah yang selama ini memiliki keterbatasan jaringan backhaul.
Arif menambahkan, menggunakan Starlink sebagai backhaul bisa menggali dan meningkatkan kapasitas kompetensi SDM lokal untuk mengoperasikan infrastruktur yang digunakan dalam memberikan layanan internet.
“Saya berharap MoU antara APJII dan Telkomsat ini dapat membuka peluang peningkatan penetrasi internet di Indonesia, sehingga nantinya target pemerintah untuk memberikan layanan broadband internet di seluruh wilayah Indonesia dapat segera tercapai,” tandas Arif.
Lebih jauh Arif mengatakan, sejatinya masih banyak potensi yang bisa digarap antara anggota APJII dan Telkomsat, khususnya untuk segmen enterprise. Peluang anggota APJII untuk memberikan layanan broadband bagi perusahaan pertambangan dan anjungan lepas pantai masih sangat terbuka lebar.
CEO Telkomsat Lukman Hakim Abd. Rauf mengatakan kerja sama pihaknya dengan APJIImembuat kapasitas bandwidth Telkomsat meningkat sangat signifikan.
Lukman mengklaim Telkomsat mampu memenuhi kebutuhan anggota APJII yang membutuhkan jaringan untuk backhaul. Saat ini kapasitas yang dimiliki Telkomsat sangat besar dan dapat memenuhi kebutuhan berapa pun yang diminta oleh anggota APJII.
“Telkomsat tidak akan menjual bandwidth ke end-user,” ujarnya. Alasannya, target Telkomsat dalam memberikan layanan kepada operator seluler dan perusahaan ISP. Dengan cara itu, Telkomsat dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam penggelaran infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.