JawaPos.com – Ferrari disebut-sebut sebagai pesaing terdekat Red Bull musim ini. Namun, tim kuda jingkrak justru menunjukkan performa buruk di seri pembuka GP Bahrain Minggu (5/3).
Sempat berada di posisi ketiga, Charles Leclerc gagal finis karena mengalami masalah mesin saat balapan tersisa 18 lap.
Sementara itu, Carlos Sainz tidak dapat mengamankan podium ketiga. Beberapa saat setelah Leclerc gagal finis, dia justru disalip pembalap anyar Aston Martin, Fernando Alonso.
Sainz akhirnya harus finis di posisi keempat atau terpaut 48,052 detik dari sang juara, Max Verstappen. Catatan waktunya dengan Alonso yang berada di posisi ketiga juga terpaut cukup jauh, yakni 9,415 detik.
Leclerc dan Sainz lantas menyebut permukaan Sirkuit Bahrain yang keras sebagai penyebab utama kegagalan. Kondisi itu memperburuk Ferrari yang sebelumnya mengalami masalah degradasi ban yang cukup serius.
Meski begitu, bos Ferrari Frederic Vasseur yakin mereka hanya perlu mengubah pengaturan (setting) mobil di balapan berikutnya. Mereka tidak perlu sampai harus mengubah konsep mobil SF-23.
”Saya sangat yakin tentang ini,” kata Vasseur kepada ESPN. ”Ini adalah masalah pengaturan mobil, bukan konsep. Jadi, saya pikir kami tidak perlu mempertimbangkannya (ganti konsep, Red),” lanjut bos baru Ferrari tersebut.
Ferrari juga akan memeriksa lebih lanjut penyebab mogoknya mobil Leclerc. Yang jelas, Vasseur tidak menyangka Ferrari memiliki masalah tersebut setelah menjalani tes ketahanan yang baik saat pramusim.
”Ini kali pertama kami mengalaminya. Selama 6.000 atau 7.000 kilometer minggu lalu, kami tidak menghadapi masalah itu,” jelas Vasseur. ”Jadi, kami perlu penyelidikan lebih lanjut,” sambung pria berkebangsaan Prancis tersebut.
Mercedes juga menunjukkan performa jauh dari kata memuaskan saat GP Bahrain. Lewis Hamilton finis di posisi kelima atau terpaut 50,977 detik dari Verstappen.
George Russell berada di posisi ketujuh atau terpaut 4,896 detik di belakang Hamilton. Sama dengan Sainz, keduanya juga kalah saat duel satu lawan satu dengan Alonso.
”Ini salah satu hari terburuk dalam balapan,” tegas bos Mercedes Toto Wolff kepada Sky.
”Kami kurang cepat di depan, kanan, dan tengah. Aston Martin sangat cepat dan Red Bull berada di planet yang berbeda,” tambahnya.
Karena itu, Wolff menyebut Mercedes butuh perubahan radikal jika ingin bersaing.
”Kami perlu menggali lebih dalam dari yang kami lakukan sebelumnya. Dan, kami bisa melakukannya,” tandasnya.